Denpasar (Antara Bali) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Nyoman Sutedja MPH mengharapkan masyarakat di provinsi setempat aktif menjadi juru pemantau tomcat.
"Kami berharap masyarakat aktif menjadi juru pemantau tomcat, layaknya seperti juru pemantau jentik nyamuk," katanya, di Denpasar, Senin.
Ia menyampaikan, masyarakat seharusnya jangan terlalu resah menghadapi tomcat karena serangga ini sebenarnya sudah ada dari dulu dan biasa hidup di semak-semak dan rawa-rawa. Tomcat juga dapat dibunuh menggunakan obat pembasmi nyamuk.
"Tomcat mengarah pada permukiman penduduk karena burung, ulat, dan binatang lainnya yang menjadi predator alami tomcat sudah dibunuh, ditangkapin dan dijual oleh masyarakat," ucapnya.
Menurut dia, sampai adanya tomcat di Bali, bisa jadi karena menempel pada truk-truk barang dari luar Pulau Dewata yang menuju Bali. "Truk-truk ini 'kan diam lama dan menempel di kargo sehingga menjadi tempat berkembang biak yang baik bagi tomcat," ujarnya.
Sutedja mengatakan, sejauh ini baru ditemukan kasus satu orang yang diduga digigit tomcat di Kabupaten Buleleng.(LHS)
Masyarakat Jadi Pemantau Tomcat
Senin, 26 Maret 2012 19:19 WIB