Bandung (Antara Bali) - Penghargaan dan apresiasi terhadap perawat di Indonesia masih sangat kurang, padahal mereka menjadi garis depan kualitas pelayanan kesehatan.
"Gaji perawat sangat tidak seimbang dengan pekerjaan mereka. Padahal pekerjaan perawat itu berat dan melelahkan, kadang satu orang harus melayani banyak pasien," kata Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran Bandung Mamat Lukman di sela-sela Konferensi Internasional Keperawatan di Auditorium Rumah Sakit Unpad, Jalan Eijkman Bandung, Rabu.
Kualitas pelayanan kesehatan, menurut Mamat, adalah sistem dan tidak bisa dilakukan oleh hanya satu pihak saja. Seringkali keberhasilan pelayanan kesehatan hanya disangkutkan dengan dokter medis saja.
"Padahal ada peran perawat di dalamnya. Tapi tugas perawat ini kurang dihargai. Sehebat apapun dokter medis, tidak akan berhasil menangani suatu operasi tanpa bantuan tenaga perawat," kata Mamat.
Ia menyebutkan bahwa perawat tidak hanya harus ramah dan baik kepada pasien, tetapi juga harus memiliki kompetensi, keterampilan dan kemampuan yang baik dan untuk itu harus digali dengan sebuah riset.
"Di sinilah pentingnya penelitian-penelitian tentang keperawatan atau yang dilakukan oleh perawat harus terus dikembangkan. Dengan demikian mereka memiliki kualifikasi yang sama dengan perawat-perawat di negara maju dan sesuai dengan standar internasional," katanya.(*/T007)