Denpasar (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali mencatat secara kumulatif kasus positif COVID-19 di Pulau Dewata hingga Senin (6/7) sudah menyentuh angka 1.900 orang.
"Hari ini ada penambahan 51 kasus baru, 50 kasus merupakan transmisi lokal dan satu orang pekerja migran Indonesia," kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra saat menyampaikan keterangan persnya, di Denpasar, Senin.
Dia mengemukakan, kasus transmisi lokal pada Senin ini mayoritas terjadi di Kota Denpasar (17), kemudian Kabupaten Gianyar (7), Jembrana (1), Badung (8), Bangli (3), Karangasem (3), Tabanan (2), Klungkung (8) dan Buleleng (1). Untuk satu pekerja migran yang terinfeksi COVID-19 terjadi di Kabupaten Gianyar.
Jika dilihat secara kumulatif, dari 1.900 kasus itu, terbanyak juga di Kota Denpasar (715). Sedangkan untuk delapan kabupaten lainnya yakni Kabupaten Badung (236), Jembrana (43), Tabanan (90), Gianyar (165), Bangli (175), Klungkung (191), Karangasem (107), Buleleng (137). Ada juga kasus dari warga yang domisili luar Bali 21 orang dan 20 warga negara asing.
Baca juga: Jelang normal baru, Personel TNI disiplinkan pasar-tempat wisata
"Hari ini ada tiga pasien yang meninggal dunia, yakni di Kabupaten Gianyar satu orang dan dua orang di Kabupaten Badung, sehingga secara kumulatif jumlah pasien di Bali yang meninggal karena COVID-19 menjadi 23 orang," ujar Dewa Indra yang juga Sekda Provinsi Bali itu.
Sementara itu, jumlah pasien yang telah sembuh sampai saat ini sejumlah 974 orang (51,26 persen) dan hari ini bertambah tujuh orang WNI sembuh yang sebelumnya terinfeksi karena transmisi lokal.
"Pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) berjumlah 903 orang yang dirawat di 14 rumah sakit, dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima, Hotel Ibis, Hotel Grand Mega dan Badan Diklat BPK Pering," ucap birokrat dari Pemaron, Kabupaten Buleleng itu.
Dewa Indra pun kembali menyoroti jumlah angka positif di Bali saat ini sebagian besar didominasi oleh transmisi lokal, yang secara kumulatif sejumlah 1.527 orang (80,37 persen).
Baca juga: BI-perbankan Bali adakan safari protokol kesehatan jelang normal
"Hal ini karena masih ada masyarakat yang tidak mengindahkan atau melakukan upaya-upaya pencegahan COVID-19, seperti pemakaian masker, mencuci tangan, physical distancing dan lainnya. Untuk itu, sekali lagi, dalam menekan kasus transmisi lokal maka masyarakat harus sadar dan disiplin dalam melakukan upaya pencegahan virus ini," kata mantan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali itu.