Kepala Lapas Klas IIB Singaraja Mut Zaini di Singaraja, Sabtu, menjelaskan warga binaan memang harus dibekali keahlian sebelum dinyatakan bebas, sehingga kerja sama antara dinas lingkungan hidup, dinas pertanian dan komunitas E-Darling ke depan bisa memberikan wawasan lebih dalam bertani.
Menurut Mut Zaini, tidak hanya warga binaan yang akan dilibatkan, tetapi para pegawai lapas juga akan diikutkan dalam kegiatan itu, sehingga ke depannya ketika warga binaan kembali ke masyarakat, maka kegiatan tersebut dapat dilanjutkan oleh para pegawai di lapas untuk diteruskan kepada warga binaan berikutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengatakan uji coba terhadap produk pupuk organik yang selama ini telah diproduksi bersama Komunitas E-Darling memang melibatkan banyak pihak, termasuk warga binaan Lapas Singaraja.
"Uji coba ini adalah membuat demplot pada lahan pertanian di Desa Tukadmungga," kata Putu Ariadi.
Baca juga: Hari Kartini, WBP Lapas perempuan sumbang 500 masker
Selain bersama Lapas Singaraja, pihaknya juga bersinergi dengan Dinas Pertanian Buleleng dan juga Komunitas E-Darling untuk mewujudkan pangan organik. Sinergitas tersebut dimulai dengan melakukan pertemuan antara pemangku kepentingan terkait di Kantor Buleleng Recycle Plaza (eks kantor dinas statistik) di Desa Tukadmungga, Kecamatan Buleleng.
Putu Ariadi mengatakan, dalam pertemuan tersebut Komunitas E-Darling juga berkesempatan untuk menunjukkan proses pembuatan pupuk organik dengan ulat maggot dan proses pembuatan eco enzyme.
"Sumber daya berupa pupuk kompos yang telah dibuat belum dimanfaatkan secara optimal, sehingga dengan kerja sama ini dapat mewujudkan pangan organik," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Pemkab Buleleng I Made Sumiarta mengungkapkan lahan dengan total luas lahan 80 are ini adalah milik dinas pertanian yang digunakan Lapas Kelas IIB Singaraja sebagai sarana edukasi bagi warga binaannya.
"Ke depan dengan sinergitas yang dilakukan ini, akan mengembangkan beragam tanaman dan ternak yang bernilai ekonomis," katanya.
Baca juga: Prokom Buleleng tanam bibit terong-cabai ditengah pandemi COVID-19
Sebelumnya (19/6), Pimpinan dan staf Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokom) Setda Buleleng menanam cabai dan terong di lingkungan kantor untuk meningkatkan ketahanan pangan ditengah pandemi COVID-19.
"Ini tahap awal kami menanam sebanyak 15 bibit terong dan 10 bibit cabai yang ditanam di areal perkebunan kantor Prokom Buleleng. Bibitnya bantuan dari Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng," kata Kepala Bagian Prokom Buleleng, Ketut Suwarmawan, S.STP, MM, di sela-sela acara penanaman di Singaraja, Buleleng.
Langkah selanjutnya, Prokom Buleleng akan menanam kembali dengan jenis tanaman yang sama. Jumlahnya pun tetap sebanyak 25 bibit tanaman, sehingga total keseluruhan tanaman cabai dan terong mencapai 50 bibit tanaman. "Lahan-lahan kosong di sekeliling kantor Prokom Buleleng akan menjadi lahan produktif. Jika panen, nantinya bisa dibagikan kepada staf, ataupun dibagikan kepada yang membutuhkan," katanya.