Gunungputri, Bogor (ANTARA) - Para kerabat almarhum mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo berdatangan ke rumah duka di Puri Cikeas Kecamatan Gunungputri Kabupaten Bogor Jawa Barat, setelah jenazahnya tiba sekitar pukul 22.45 WIB, Sabtu (13/6).
Pantauan Antara di rumah duka, sejumlah tokoh dan pejabat datang melayat, seperti Menteri Kesehatan Terawan Agus, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Reza Patria, KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca juga: Ipar SBY, Pramono Edhie, meninggal dunia
Para pelayat datang silih berganti ke rumah duka yang satu komplek dengan kediaman kakak iparnya, Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Keluarga almarhum juga menyediakan dua alat cuci tangan portable di samping pagar, karena dalam situasi pandemi COVID-19.
Di samping itu, karangan bunga ucapan duka cita juga memadati komplek Puri Cikeas. Nampak personel TNI melakukan penjagaan di area rumah duka saat proses penyemayaman berlangsung.
Iring-iringan ambulans yang membawa almarhum tiba sekitar 22.45 WIB di rumah duka. Peti jenazah yang dilapisi kain batik cokelat kemudian diturunkan dari mobil oleh personel Kopasus, langsung dibawa masuk ke rumah duka.
Baca juga: Mantan Panglima TNI Djoko Santoso wafat karena stroke
Hingga pukul 01.00 WIB, Minggu (14/6) rumah duka masih ramai dihadiri pelayat, juga para pewarta yang meliput proses penyemayaman almarhum Pramono Edhie.
Sebelumnya, Pramono Edhie Wibowo sempat menjalani perawatan selama tiga jam di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cimacan, Cianjur, Jawa Barat. Setelah tiga jam mendapat perawatan medis, Pramono Edhie sempat mengalami anfal hingga akhirnya meninggal dunia pukul 19.42 WIB, diduga akibat serangan jantung.
Jenazah Pramono Edhie tiba di Puri Cikeas
Minggu, 14 Juni 2020 5:09 WIB