Denpasar (Antara Bali) - Kain tenun "Endek" yang merupakan kerajinan khas Bali diminati kalangan masyarakat dari kelas menengah ke atas.
"Sebenarnya dari sisi kekuatan antara Endek yang berbahan benang sutra dengan katun, sama saja. Namun, kalangan menengah ke atas lebih condong memilih jenis sutra, terutama dilihat dari sisi kelembutan kain dan gengsi," kata pengrajin "Endek", Frida Dewi, di arena Pameran Kerajinan Masyarakat Bali di Denpasar, Selasa.
Pameran yang berlangsung pada 27 Februari-1 Maret 2012 di Lapangan Lumintang dalam rangkaian HUT Ke-20 Kota Denpasar itu paling banyak memamerkan kain Endek dan busana tradisional Bali lainnya.
"Endek sutra paling mahal saya jual seharga Rp500 ribu, sedangkan yang berbahan katun berkisar Rp150 ribu. Untuk jenis katun, selain relatif lebih murah, motif dan warnanya pun bervariasi," kata pengrajin asal Desa Sampalan, Kabupaten Klungkung, itu.
Ia menambahkan bhawa saat ini bahan Endek juga bisa divariasikan antara serat sutra dengan katun sehingga harganya pun tidak semahal yang keseluruhan berbahan sutra.(LHS)