Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendukung upaya penanggulangan penularan virus corona tipe baru di wilayah Indonesia lewat Satuan Tugas NU Peduli COVID-19 yang kini sudah ada di 28 provinsi dan 300 kabupaten/kota se-Indonesia.
Ketua PBNU Robikin Emhas dalam keterangan pers PBNU yang diterima di Jakarta, Minggu, mengatakan Satuan Tugas NU Peduli COVID-19 yang mulai dibentuk pada 12 Maret 2020 antara lain membantu kegiatan sosialisasi dan edukasi mengenai upaya pencegahan penularan COVID-19 dengan menyebarkan brosur dan selebaran serta mengerahkan COVID-19 Car.
"Berbagai upaya yang dilakukan oleh Satgas NU Peduli COVID-19 mulai dari pencegahan, yang bersifat kuratif, maupun bantuan sosial-ekonomi bagi kelompok rentan yang terdampak," kata Robikin.
Satuan Tugas NU Peduli COVID-19 melakukan penyemprotan disinfektan di 42.035 lokasi, termasuk di rumah ibadah, lembaga pendidikan, dan rumah warga.
Di samping itu, Satuan Tugas NU Peduli COVID-19 membagikan 3.823 liter sabun untuk cuci tangan di rumah ibadah, 15.000 botol cairan pembersih tangah, 190.000 masker, dan 5.000 alat pelindung diri untuk petugas rumah sakit.
PBNU menyediakan 25 Rumah Sakit NU (RSNU) yang terdiri atas sembilan rumah sakit tipe A dan 16 rumah sakit tipe B untuk penanganan pasien COVID-19. Hingga kini RSNU merawat tiga pasien positif COVID-19 dan 62 pasien dalam pengawasan terkait penularan virus corona.
PBNU juga memberikan bantuan kepada warga yang rentan terdampak kebijakan penanggulangan COVID-19, antara lain membagikan nasi kotak dan bahan pangan pokok kepada pengemudi ojek, angkutan umum, dan taksi; pedagang kaki lima, guru mengaji, ustadz, marbot, dan tuna netra.
Robikin mengatakan Satuan Tugas NU Peduli COVID-19 menargetkan bisa membagikan satu juta masker, satu juta nasi bungkus, dan 500 ribu paket bahan pangan pokok kepada warga terdampak.