Negara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jembrana, Bali menyiapkan Rp18 miliar hasil dari penyisiran dan efisiensi anggaran, untuk mengatasi COVID-19.
"Itu masih anggaran sementara, kalau masih kurang bisa ditambah lagi. Tergantung perkembangan COVID-19 di Jembrana," kata Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, usai menjalani rapid test di RSU Negara, Rabu.
Ia mengatakan dana dari penyisiran di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tersebut, akan masuk dalam anggaran perubahan mendahului.
Menurut dia, saat ini ada 100 alat rapid test bantuan dari pemerintah pusat, yang segera akan pihaknya tambah hingga 5000 buah untuk memeriksa warga yang masuk dalam orang dalam pemantauan (ODP).
Anggaran tersebut juga akan digunakan untuk pembelian alat medis lainnya, cairan disinfektan, alat pelindung diri dan bantuan insentif untuk petugas yang terlibat penanganan Covid 19.
Untuk sementara rapid test dilakukan di RSU Negara yang menjadi salah satu rumah sakit rujukan Covid 19, namun selanjutnya tes ini juga bisa dilakukan di Puskesmas-Puskesmas.
Gelombang pertama rapid test ini diikuti Bupati Jembrana I Putu Artha, Wakil Bupati I Made Kembang Hartawan, Sekda I Made Sudiada serta sejumlah pegawai yang terlibat penanganan Covid 19 dan dianggap beresiko terpapar virus tersebut.
Selain itu, petugas medis juga menjalani tes, termasuk sejumlah warga yang masuk dalam ODP, yang rencananya seluruh warga yang masuk dalam pemantauan tersebut akan menjalani tes sejenis.
“Kami utamakan tenaga medis, karena mereka paling beresiko tertular. Rapid test juga sebagai screening awal untuk memutuskan tindakan bagi orang yang memiliki gejala klinis. Termasuk untuk memperluas cakupan orang dalam pemantauan," kata Kembang.
Direktur RSU Negara dr Oka Parwata mengatakan, rapid test merupakan langkah awal cepat untuk mengidentifikasi penularan corona.
"Lebih cepat karena hasilnya cukup 15 menit. Tapi untuk memastikan hasil yang lebih akurat, tetap membutuhkan hasil pemeriksaan laboratorium," katanya.
Ia mengungkapkan hasil rapid test untuk bupati, wakil bupati, serta pejabat dan petugas penanggulangan Covid 19, seluruhnya negatif.***3***