Denpasar (ANTARA) - Gubernur Bali Wayan Koster meminta aparat keamanan, pecalang (petugas pengamanan adat) dan bendesa (pimpinan desa adat) agar tidak menghambat warga negara Rusia yang ingin menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai 4,karena mereka akan kembali ke negaranya pada Kamis (26/3) pukul 20.55 Wita.
"Bapak Gubernur Bali meminta kepada aparat keamanan, bendesa adat dan pecalang, di wilayah manapun hotel tempat warga Rusia itu menginap, agar mengizinkan warga tersebut ke luar melewati jalan menuju bandara, tidak boleh menghambat, agar bisa sampai di bandara tepat waktu dan bisa terbang sesuai jadwal," kata Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bali, Gede Pramana, di Denpasar, Kamis.
Selain itu, lanjut dia, Dinas Pemajuan Masyarakat Adat Provinsi Bali juga sudah menyampaikan kepada para bendesa adat, pecalang, maupun Dinas Pemberdayaan Desa dan Dukcapil Provinsi Bali kepada semua desa melalui jaringan masing-masing, begitu juga ke aparat keamanan lainnya.
Sebelumnya, Duta Besar Rusia di Jakarta Liudmila Vorobieva telah mengirimkan surat bersifat sangat segera kepada Gubernur Bali Wayan Koster tertanggal 26 Maret 2020, yang menyampaikan sekitar 500-an orang WN Rusia akan kembali ke negaranya pada Kamis (26/3) pukul 20.55 Wita, melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai dengan menggunakan penerbangan ROSSIYA (Aeroflot) SU 6296 dengan rute Denpasar-Moscow
Dubes Rusia memohon agar WN Rusia diizinkan ke luar dari hotel melintasi jalan menuju Bandara bagi para penumpang yang menunjukkan tiket pesawat dengan penerbangan SU 6296 "ROSSIYA" tersebut.
Permohonan tersebut disampaikan karena terkait dengan keterbatasan pergerakan orang dan transportasi umum yang berlaku pada hari ini (sehari pasca-Nyepi) di Pulau Dewata, sehingga menyebabkan banyak WN Rusia yang tidak bisa menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai untuk berangkat ke Rusia dengan penerbangan tersebut.
Gubernur Bali minta "pecalang" tak halangi WN Rusia ke bandara
Kamis, 26 Maret 2020 18:50 WIB