Badung (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) utusan Provinsi Bali, Anak Agung Gde Agung, mendorong keberadaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK) bernuansa Hindu, khususnya di wilayah Kabupaten Badung, Bali.
“Kalau saya melihat, dari Pemerintah Kabupaten Badung sejak saya dulu menjadi Bupati Badung mulai ada beberapa embrio TK bernuansa Hindu. Namun, menurut saya TK bernuansa Hindu masih harus terus ditambah,” ujar Anak Agung Gde Agung, di Mangupura, Badung, Kamis.
Ia mengatakan, pendirian TK bernuansa Hindu harus terus didorong terkait dengan pertumbuhan populasi usia dini yang pastinya akan membutuhkan pendidikan serta pentingnya pembentukan karakter bagi para generasi muda Hindu.
“Semua generasi muda harus tercover oleh pendidikan, Jangan sampai seperti orang dulu tidak ada TK apalagi PAUD,” kata Anak Agung Gde Agung.
Baca juga: PHDI Lampung Tengah sampaikan "curhat" kepada media Bali soal pendidikan umat Hindu
Untuk itu, Anak Agung Gde Agung menjelaskan, dirinya pada Rabu (11/3) lalu, juga telah mengunjungi TK Widya Brata di kawasan Mengwi, Badung, yang menurutnya telah memiliki beberapa program unggulan dalam membentuk karakter dan pendidikan generasi muda Hindu.
“Saya mengetahui bahwa TK tersebut sangat berprestasi dalam kegiatan-kegiatan dan lomba menari. Itu juga untuk melestarikan budaya juga,” ungkapnya.
Selain untuk pembentukan karakter generasi Hindu. Menurutnya, juga perlu ada kepedulian terhadap anak-anak usia dini dalam rangka menciptakan mental serta mewujudkan rasa nasionalisme agar mereka tidak terpapar hal-hal yang merusak ideologi bangsa.
“Kemarin saya coba tes dan kenalkan mereka dengan Bendera Merah Putih, Garuda Pancasila dan mengajak mereka menyanyi lagu Indonesia Raya,” katanya.
Baca juga: Koster: bangun karakter pemuda berlandaskan kearifan lokal
Hal tersebut menurutnya juga sesuai dengan keberadaannya di Komite III DPD RI yang memiliki lingkup tugas di antaranya mengenai keagamaan, kebudayaan, kesehatan, pariwisata, pemuda dan olahraga, kesejahteraan sosial serta pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan pendidikan, termasuk pendidikan usia dini.