Bangli (ANTARA) - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati di tengah kesibukannya masih menyempatkan waktunya untuk "ngayah mesolah" Calonarang serangkaian ritual atau "karya" Ngusaba di Pura Penataran Bale Agung, Desa Malet Tengah, Kabupaten Bangli, Selasa (14/1) malam.
"Karya ini harus dilaksanakan sebagai wujud bhakti kita. Tentu dalam pelaksanaan ritual yang besar ini, saya harapkan masyarakat harus gotong royong agar semua berjalan dengan baik, kebersamaan dalam melaksanakan karya juga tetap terjaga," kata Wagub yang akrab dipanggil Cok Ace itu, disela-sela acara tersebut.
Menurut Cok Ace, upacara ini harus dilakukan sebagai sujud bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar terciptanya keseimbangan "sekala dan niskala".
Selain itu, orang nomor dua di Bali itu berharap dalam melaksanakan upacara, masyarakat harus tetap gotongroyong agar adanya kebersamaan.
Sementara itu, Prajuru Adat Malet Tengah Jero Guru Redana menyampaikan rangkaian upacara Ngusaba ini pelaksanaannya selama enam hari. Ritual Tawur puncaknya jatuh pada 10 Januari 2020.
Pura Penataran Bale Agung ini "diempon" oleh satu banjar adat dengan 310 kepala keluarga, sedangkan ritual ini dilaksanakan secara rutin setiap tiga tahun sekali.
"Rangkaian karya ini berlangsung selama enam hari dan puncaknya dilaksanakan pada tanggal 10 yang lalu," kata Jero Guru Redana pada acara yang juga dihadiri Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Artha itu.
Wagub Bali "ngayah" Calonarang di Pura Penataran Bale Agung, Desa MaletTengah
Rabu, 15 Januari 2020 10:47 WIB