Denpasar (ANTARA) - Gubernur Bali Wayan Koster mengajak jajaran media di Pulau Dewata untuk menjaga situasi daerah tetap kondusif dan membantu menyampaikan informasi program dan rencana pembangunan yang dirancang menuju terwujudnya Bali Era Baru.
"Media punya kontribusi besar dalam menyuarakan rencana-rencana pemerintah pada masyarakat. Terima kasih atas kerja keras dan kontribusi rekan-rekan media dalam menyampaikan pada publik. Tidak ada kata lain, selain terima kasih, dari hati yang tulus saya sampaikan terima kasih," kata Koster saat menyampaikan sambutan pada Ramah Tamah Gubernur Bali dengan Insan Media, di Gedung Kerta Sabha, Denpasar, Minggu.
Koster mengaku baru sempat beramah-tamah dengan semua insan media di Pulau Dewata setelah memimpin Bali selama 15 bulan karena selama ini dirinya sedang berupaya keras mewujudkan pembangunan Bali sesuai dengan visi "Nangun Sat Kerthi Loka Bali", yang diawali dengan penyusunan sejumlah regulasi, baik dalam bentuk peraturan daerah maupun peraturan gubernur.
"Agar kebijakan berjalan dengan baik, maka untuk kebijakan strategisnya harus dibuatkan regulasi dengan perda dan pergub," ucapnya.
Bahkan untuk mengefektifkan waktu agar lebih cepat sampai ke publik, pihaknya di awal-awal memimpin Bali lebih banyak menyusun peraturan gubernur.
"Untuk menyusun pergub bersama dengan tim ahli, saya terapkan pengalaman-pengalaman saya dapatkan ketika membuat UU di DPR. Bahkan terpaksa kadang pergub rasa perda," ujarnya.
Menurut Koster, kalau regulasi dalam bentuk selain membutuhkan waktu pembahasan yang lebih panjang bersama DPRD Bali, juga menghabiskan lebih banyak biaya karena kadang lebih banyak kunjungan kerjanya.
Perbedaaan perda dan pergub yang signifikan juga hanya soal sanksi. Dalam perda mengatur mengenai sanksi pidana, sedangkan pergub hanya berisi sanksi administratif.
Namun, kata Koster, justru akan lebih baik kalau masyarakat bisa mematuhi aturan karena adanya kesadaran, bukan semata-mata takut terkena sanksi pidana.
Orang nomor satu di Bali itu mencontohkan betapa Pergub Bali No 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai mendapatkan apresiasi yang luar biasa tidak hanya dari masyarakat, juga pihak pengusaha seperti hotel dan pasar swalayan yang disiplin menerapkan aturan dalam pergub.
Bahkan, sejumlah duta besar negara sahabat juga telah memuji keberhasilan Bali untuk membatasi penggunaan plastik sekali pakai tersebut.
"Di DKI Jakarta saja belum berani menerapkan hal tersebut karena adanya tekanan besar dari industri, sedangkan apa yang saya lakukan dengan mengeluarkan pergub ternyata dipatuhi. Media punya kontribusi besar dalam menyuarakan pada masyarakat," katanya.
Baca juga: Menhub berdoa di Bandara Bali sambut 2019 (video)
Dalam kesempatan itu, Koster pun menyampaikan sejumlah program pembangunan yang dirancang untuk 2020 seperti kelanjutan pembangunan infrastruktur shorcut ke Kabupaten Buleleng, dermaga Sanur-Nusa Penida-Nusa Lembongan, pembagunan dermaga kapal pesiar Tanah Ampo hingga penataan kawasan suci Pura Agung Besakih di Kabupaten Karangasem.
Untuk penataan kawasan parkir di Besakih yang didesain empat lantai yang memanfaatkan jurang di kawasan Manik Mas, juga dirancang untuk kebutuhan hingga 50 tahun ke depan. Anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp1,1 triliun.
Selain itu, Koster menyatakan berjuang keras agar draf RUU Provinsi Bali bisa dibahas di DPR RI pada 2020. Dengan RUU itu merupakan salah satu strategi supaya Bali dibangun sesuai potensi yang dimiliki.
"Kalau semua yang saya konsepkan bisa berjalan dengan baik, maka Bali pada 2022 wajahnya akan berbeda, menjadi Bali Era Baru. Saya targetkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali sudah terwujud sampai akhir 2022. Saya tengah bekerja dengan sekeras-kerasnya," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster mengatakan sebagai istri Gubernur Bali, dirinya memang tidak lelah mengingatkan suaminya untuk bekerja keras mewujudkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
"Supaya tidak rugi masyarakat Bali memilih pemimpin, agar Bali menjadi lebih sejahtera," ucapnya.
Media, bagi Putri Koster, merupakan salah satu bagian penting untuk majunya Bali. "Ketika pemerintah berencana, kami harapkan agar disosialisasikan dengan baik oleh kawan-kawan media," ucapnya.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi Bali IGMB Dwikora Putra mengatakan sebenarnya bagi insan pers, Bali sudah memasuki Bali Era Baru.
"Kami sebagai orang pers, selain diajak dan dirangkul ke dalam tetapi tetap diberikan kebebasan untuk mengkritik," ujarnya.
Dwikora Putra pun mengingatkan bahwa sekarang eranya bukan jurnalisme preman, tetapi jurnalisme yang dibarengi dengan kecerdasan dan hati. Insan pers hendaknya bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat, pemerintah dan negara.
Koster minta media jaga situasi kondusif dukung Bali Era Baru
Minggu, 22 Desember 2019 15:57 WIB