Denpasar (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster mengajak berbagai komponen untuk menggencarkan sosialisasi pencegahan dan penanganan dalam mewujudkan daerah setempat bebas kekerdilan/stunting.
"Sosialisasi sampai ke tingkat keluarga sangat penting mengenai pencegahan dan penanganan stunting. Semua pihak harus bersinergi, lakukan kewajiban sesuai tupoksi masing masing. PKK gencarkan sosialisai melalui Pokja, Dinas Kesehatan juga gencar lakukan sosialisasi penanganan. Semua pihak bersinergi untuk wujudkan Bali bebas stunting," katanya saat menjadi narasumber dialog kehumasan bertajuk "Diseminasi Informasi dalam Rangka Percepatan Penanggulangan Stunting di Bali", di Denpasar, Selasa.
Stunting atau kekerdilan, menurut dia, telah menjadi salah satu isu nasional yang mendapat perhatian serius dari pemerintah. Stunting tidak hanya menyangkut tinggi badan anak yang tidak sesuai dengan standar sesuai seusianya, namun stunting mengancam intelektualitas anak dan menghambat pertumbuhan otak generasi emas bangsa.
"Meskipun angka stunting di Bali dapat dikatakan lebih rendah dari nasional, bukan berarti upaya penanganan dan pencegahan stunting di Bali terhenti begitu saja. Pencegahan dan penanganan stunting tidak bisa hanya menjadi pekerjaan rumah pemerintah semata, perlu sinergitas dan kerja sama semua pihak termasuk di dalamnya masyarakat hingga tingkat keluarga untuk bersama sama berupaya menurunkan angka stunting hingga ke titik nol," ujar pendamping Gubernur Bali itu.
Putri Koster mengemukakan, dalam upaya menurunkan angka stunting, sosialisasi baik upaya pencegahan dan penanganan stunting sangat penting.
"Masyarakat perlu mendapatkan informasi yang benar dan tepat terkait pencegahan stunting, apa sebenarnya stunting, apa faktor penyebabnya dan bagaimana penanganannya," ucapnya.
Putri Koster pun menyampaikan betapa peran penting media dalam upaya sosialisasi stunting di tengah masyarakat. Media diharapkan semakin gencar dalam mengedukasi masyarakat dengan menyajikan pemberitaan stunting dan informasi yang tepat dan benar terkait stunting ke tengah masyarakat.
"Dengan kerja sama yang mencakup semua lini ini, maka masyarakat akan mendapatkan informasi yang benar, baik dalam upaya pencegahan maupun penanganan stunting di Bali," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bali I Nyoman Sujaya mengatakan sosialisasi untuk memperkenalkan dan mengedukasi masyarakat tentang apa itu stunting dan bagaimana pencegahannya juga memegang peranan penting dalam penanganan stunting.
Untuk mendorong percepatan penanganan stunting diperlukan penyebarluasan informasi yang melibatkan semua pihak termasuk di dalamnya forum kehumasan.
"Saya harap dari forum ini, informasi yang didapatkan akan disebar luaskan sesuai dengan tugas dan fungsi masing masing. Dengan dukungan semua pihak, kami yakin stunting di Bali akan turun bahkan tidak ada," ujar Sujaya.
Pada Dialog Forum Kehumasan kali ini menghadirkan narasumber terkait stunting di Bali, di antaranya Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya dan Ketua PWI Bali Dwikora Putra. Turut dihadiri oleh anggota forum koordinasi kehumasan Provinsi Bali serta undangan lainnya.
Putri Koster: wujudkan Bali bebas kekerdilan/stunting
Selasa, 26 November 2019 20:11 WIB