Denpasar (ANTARA) - Kepala Pelaksana BPBD Bali, I Made Rentin menegaskan bahwa tidak ada bunyi sirine tsunami dan tidak benar terjadi air surut di Desa Pangastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng.
"Masih normal di sini, sirine tsunami tidak berbunyi dan itu orang isukan saja dan orang - orang iseng aja, air surut juga tidak ada, kondisi masih aman, perbekel juga masih di pinggir pantai Pangastulan dan mengimbau warga tetap tenang dan kembali ke rumah masing - masing," kata Kalaksa BPBD Bali, I Made Rentin, saat dikonfirmasi melalui telepon dari Denpasar, Kamis.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang, dan tidak panik. Sesuai dengan rilis BMKG bahwa gempa tidak berpotensi tsunami dan ada bunyi sirine.
Baca juga: Gempa guncang Kabupaten Buleleng
"Sesuai dengan rilis dari BMKG tidak ada tsunami dan tidak ada yang mengaktifkan sirine tsunami, ya aktivasi itu ada di Pusdalops BPBD Bali, dan kami tidak pernah mengaktifkan sirine tersebut," jelasnya.
Selain itu, Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Ida Bagus Suadnyana mengatakan situasi pantai Desa Pangastulan aman dan diimbau agar masyarakat kembali ke rumah masing - masing.
"Kami dari BPBD dan Kapolsek bahu - membahu menenangkan dan membantu masyarakat," jelasnya.
Ia menjelaskan terkait dampak gempa bumi di Kabupaten Buleleng, menimbulkan kerusakan pada bangunan toko di Desa Musi, Kecamatan Gerokgak, tembok bangunan retak milik Sachrul Ramdani, bangunan rusak di Desa Telaga, Kecamatan Busungbiu, dan bangunan rusak di Desa Pangkungparuk, Kecamatan Seririt.
"Nihil ditemukan korban jiwa," jelas Made Rentin.
BPBD Bali: tidak ada bunyi sirine tsunami di Buleleng
Kamis, 14 November 2019 20:17 WIB