Negara (Antara Bali) - Saat melakukan inspeksi mendadak ke SD Negeri 4 Banyubiru, Kecamatan Negara, wilayah barat Bali, Rabu, Bupati Jembrana I Putu Artha mendapatkan keluhan keterbatasan ruang kelas pada sekolah tersebut.
"Kami mohon kiranya Bapak Bupati bisa membantu secepatnya untuk pembangunan ruang kelas yang baru," kata Kepala SDN 4 Banyubiru, I Komang Naya.
Karena keterbatasan ruang kelas, pihak sekolah terpaksa menggunakan gedung perpustakaan untuk ruang belajar-mengajar.
Selain ruang kelas, Naya juga minta Pemkab Jembrana membantu fasilitas penunjang seperti buku dan sarana perpustakaan lainnya, karena sekolah ini belum memilikinya.
Menjawab permintaan tersebut, Bupati Artha mengarahkan pihak sekolah untuk berkoordinasi dengan dinas terkait agar segera mendapatkan bantuan.
Usai mengunjungi SDN 4 Banyubiru, Artha yang didampingi Kadis Dikporaparbud Jembrana I Nengah Alit, langsung menuju SDN 2 Baluk.
Di sekolah yang memiliki lahan cukup luas ini, dia melihat kondisi sekolah yang jorok karena penampungan sampah berdekatan dengan ruang kelas.
"Kenapa penampungan sampahnya dekat dengan ruang kelas? Sampahnya berserakan lagi. Penampungan sampah itu harus dipindah dan diusahakan selalu langsung bersih, jangan dibiarkan kotor," ucapnya.
Menurut Artha, sampah yang berserakan dan kondisi sekitarnya kotor, bisa menganggu belajar siswa karena menyebarkan bau busuk, selain terlihat tidak nyaman.
Ia juga sempat meninjau ruang perpustakaan yang juga difungsikan sebagai gudang, sehingga tidak memberikan ruang baca bagi siswa.(**)
Bupati Jembrana Dapat Keluhan Keterbatasan Ruang Kelas
Rabu, 7 Desember 2011 17:11 WIB