Jakarta (ANTARA) - Ferrari berharap suhu dingin di Sirkuit Americas, Austin, Texas, di awal November membantu mereka berjaya di Grand Prix Amerika akhir pekan nanti.
Bukan tanpa alasan, Ferrari pernah merasakan kondisi yang serupa ketika mereka mendominasi sesi tes-pramusim di Barcelona sebagai dua mobil tercepat kala itu.
Suhu di Austin hanya 4 derajat Celcius pada Kamis pagi dan suhu di sepanjang akhir pekan diprediksi tak akan banyak berubah.
Ferrari menjadi mobil tercepat di kondisi dingin Sirkuit Catalunya pada Februari lalu dan mobil SF90, dengan tingkat aerodinamika paling efisien di antara mobil-mobil rival, unggul di lintasan lurus seperti yang dimiliki Sirkuit COTA.
Charles Leclerc dan Sebastian Vettel berharap hasil positif di Austin nanti.
Baca juga: Pengelola evaluasi penyelenggaraan GBK Race
Baca juga: Kemenpora pengelola GBK pertimbangkan izin balap mobil
"Ada lintasan lurus yang cukup panjang jadi saya yakin kami akan kuat," kata Leclerc seperti dikutip laman resmi Formula 1.
"Untuk tahu seberapa besar, kita akan lihat di Sabtu dan Minggu, tapi kami cukup yakin.
"Kami cukup kuat di Barcelona ketika sesi tes musim dingin," kata Leclerc soal suhu udara rendah di Austin.
Sementara itu, Vettel berharap bisa mengulangi kejayaan Ferrari di Austin tahun lalu ketika Kimi Raikkonen juara.
"Bukan trek yang mudah untuk ditaklukkan. Diawali dengan bagian kecepatan tinggi dan yang sangat pelan di tengah serta bagian dengan kecepatan menengah di akhir. Semua hal yang kalian perlukan... Kami punya mobil yang kuat dan sangat efisien, tapi kita lihat saja," kata Vettel.
"Saya rasa ketika kami masuk ke mobil besok, dan merasakan bagaimana mobil itu bekerja, bagaimana perasaan awalnya dan keseimbangannya," tambahnya.
Ferrari bangkit setelah jeda musim panas dengan menang di Belgia, Italia dan Singapura sebelum Mercedes membalas tim Kuda Jingkrak itu dengan merebut kemenangan di Rusia, Jepang dan Meksiko.
Namun, Ferrari masih yang tercepat di sesi kualifikasi dengan meraih enam pole position secara beruntun sejak GP Belgia namun terkendala kecepatan di balapan terutama di tiga seri terakhir.
"Masih ada pekerjaan yang harus dibenahi, tapi (kecepatan di balapan) kelemahan itu kami hadapi sepanjang tahun. Kami mendekatkan jarak, tapi di balapan masih terdapat jarak yang lumayan," kata Vettel.
Di saat Mercedes telah mengunci gelar konstruktor dan juga gelar juara dunia, lewat pertarungan Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas, Ferrari kemungkinan akan menggunakan tiga seri terakhir untuk mempersiapkan diri menghadapi musim 2020.
Ferrari berharap suhu dingin Austin bantu tim berjaya
Jumat, 1 November 2019 20:40 WIB