Bangli, Bali (ANTARA) - Menjelang pelaksanaan Karya Nyatur Bwana ring Pura Pucak Penulisan, Gunung Wangun Urip, Desa Sukawana, Kecamatan Kintamani Bangli, ratusan aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Bangli, melaksanakan "ngaturan ayah-ayah" (ngayah) di pura setempat, Selasa.
“Karya-Karya Nyatur Bwana merupakan rangkaian dari Karya Agung Pengurip Jagat Bali Kabeh, yang puncaknya sudah dilaksanakan pada tahun 2010 silam,” kata Kabag Kesra Setda Kabupaten Bangli, Jro Penyarikan Widata, di Bangli.
Ia menambahkan ngayah merupakan tradisi rutin yang dilaksanakan oleh Pemkab Bangli menjelang pelaksanaan karya di Pura Pura besar di Bangli. “Kegiatan ngayah ini merupakan bentuk bhakti ke hadapan Ida Bhatara yang berstana di Pura Pucak Penulisan," katanya.
Ia berharap, melalui kegiatan yang tulus iklas ini, Ida Bhatara senantiasa memberikan tuntunan sehingga semua urusan pemerintahan di Kabupaten Bangli dapat berjalan sesuai harapan.
“Hari ini (8/10), seluruh lapisan ASN di Bangli, baik dari eselon II, III, IV beserta staf, berbaur bersama masyarakat ngaturang ayah bersama. Tentu ini kebersamaan yang sangat indah, dimana antara pegawai dan masyarakat berbaur menjadi satu. Mudah-mudahan dengan yadnya yang tulus, Ida Bhatara selalu memberikan keselamatan dan kesejahteraan untuk semua,” katanya.
Sementara itu, manggala Karya I Wayan Jasa mengatakan, Karya Karya Nyatur Bwana merupakan rangkaian dari Karya Agung Pengurip Jagat Bali Kabeh, yang sudah dilaksanakan pada tahun 2010 lalu. Ia mengatakan, Karya Nyatur Bwana sendiri, puncaknya akan dilaksanakan pada Radite Umanis Menail, Minggu, 13 Oktober 2019.
Adapun bhakti yang diaturkan pada puncak karya, sambung dia, diantaranya bebangkit, bagia pula kerta, bagia pule kerti, pule kedaton dan lis ageng. Sedangkan wewalungan yang digunakan, diantarannya empat ekor kerbau, kijang, itik dan berbagai jenis ayam.
Ia menambahkan sesuai dengan isi Lontar Catur Dharma Kelawasan, sebelum dilaksanakan pada tahun 2010 lalu, Karya Agung Pengurip Jagat Bali dan seluruh rangkaiannya, terakhir kali dilaksanakan oleh Raja Bali terakhir yang bergelar Sri Asta Sura Ratna Bumi Banten, sekitar 800 tahun silam.
Sedangkan rangkaian Karya Agung Pengurip Jagat Bali Kabeh akan ditutup dengan ngaturang Bhakti Pakelem ring segara badung pada tahun 2021 mendatang. “Bhakti pakelem direncanakan akan menggunakan dua kerbau,” tambah dia.
"Sesuai dengan isi Lontar Catur Dharma Kelawasan, Karya Pengurip Jagat Bali Kabeh harus dilengkapi dengan 10 rentetan karya. Lontar juga menyebutkan ada sekitar 66 kebo yang dikorbankan. Sebagai rangkaian penutup akan dilaksanakan Bhakti Pakelem ring segara badung yang direncanakan pada tahun 2021," ujar dia.
Ia juga mengatakan, tujuan dari Karya Agung Pengurip Jagat Bali Kabeh dan seluruh rangkaian karya adalah untuk memperkuat taksu Gumi Bali beserta isinya serta memohon keselamatan dan kesuburan bagi alam semesta beserta isinya.
Ia menambahkan rangkaian Karya Nyatur Bwana sudah dimulai sejak Soma Kliwon Uye, 7 Oktober 2019 dengan kegiatan nanceb rompok. Sedangkan nanginag sunari pada Wraspati Pon, Uye 10 Oktober 2019, Mendak Inda Bhatara, Mepade Wewalungan dan Puncak Karya pada Redite Umanis Menail, 13 Oktober 2019 dan Ida Bhatara Mesineb pada Wraspati Paing, Prangbakat, 24 oktober 2019.