London (ANTARA) - Duta Besar Indonesia di Brusel Yuri O Thamrin meresmikan Rumah Budaya Indonesia (RBI) di KBRI Brussel sebagai pusat mempromosikan budaya Indonesia di Belgia.
Peresmian RBI yang diadakan dalam rangka perayaan 70 tahun Hubungan Diplomatik Belgia Indonesia, Rabu, diharapkan menjadi langkah konkrit KBRI Brussel dalam membawa hubungan Indonesia dan Belgia semakin bermakna, khususnya dalam memperkuat people to people contact antar kedua negara, ujar Dubes Yuri, Kamis.
Dikatakannya, gagasan pendirian RBI tercetus sejak digelarnya Festival Europalia Indonesia tahun 2017 2018 di Belgia diikuti oleh sedikitnya 160 ribu peminat budaya.
Besarnya minat masyarakat Belgia terhadap budaya Indonesia pada Festival Europalia Indonesia menjadi pendorong didirikannya RBI di Brussel.
Sebagai ibukota Uni Eropa, Brussel merupakan kota yang strategis untuk mempromosikan budaya Indonesia, bukan hanya ke masyarakat Belgia, tapi juga masyarakat Uni Eropa.
Baca juga: Dubes RI Serahkan Surat Kepercayaan kepada Raja Belgia
Peresmian RBI berlangsung meriah pada Rabu dihadiri lebih dari 100 undangan terdiri dari guru sekolah, perwakilan universitas dan institut seni, kalangan seniman, peminat budaya, dan kalangan pejabat dari berbagai kementerian di Belgia. Pemotongan pita tandai acara pembukaan Rumah Budaya Indonesia.
Diiringi dengan musik Kulintang persembahan dari Dharma Wanita KBRI Brussel, ragam tari dan gamelan, undangan diajak berpetualang dalam mendalami ragam budaya Indonesia. RBI menampilkan eksibisi bertema wayang (wayang kulit dan wayang golek) diakui sebagai Masterpiece of Oral and Tangible Heritage oleh UNESCO.
RBI menawarkan program menarik untuk dimanfaatkan warga Belgia dan Uni Eropa, di antaranya kursus Bahasa Indonesia, kursus tari, instrumen tradisional Indonesia seperti gamelan dan kolintang, dan pemutaran film Indonesia. Semua program ini bersifat gratis dan tidak dipungut biaya. Secara periodik, RBI akan mengadakan pameran, program kuliner, dan menerima kunjungan. (adt)