Surabaya (Antara Bali) -Workshop "Strategi Pengembangan Bahasa Indonesia
menjadi Lingua Franca ASEAN" dimulai sejak Kamis 16 Maret hingga Jumat
17 Maret 2017 di ruang serbaguna KBRI Manila.
"Workshop diselenggarakan oleh Atdikbud KBRI Manila dengan
menghadirkan Atdikbud KBRI Kuala Lumpur, Singapura, Timor Leste dan nara
sumber dari UNPAD Bandung," ujar Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI
Kuala Lumpur, Prof Dr Ari Purbayanto dari Manila, Jumat.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut home staff dan local staff KBRI Manila.
Duta Besar RI untuk Filipina Letjen TNI (Purn) Johny Lumintang dalam arahannya kepada para Atdikbud saat courtesy call sebelum
dimulainya workshop menekankan pentingnya upaya yang konsisten dan
strategi yang tepat untuk membawa Bahasa Indonesia sebagai lingua franca masyarakat ekonomi ASEAN.
Pada awal workshop Prof Fatimah Djajasudarma guru besar Bahasa
Indonesia dari UNPAD memaparkan materi tentang Pengembangan Bahasa
Indonesia dalam Kebijakan Bahasa dan Kebijakan Pemerintah. Dilanjutkan dengan paparan Dr Fahmy Lukman Atdikbud Manila
tentang Strategi Pengembangan bahasa melalui pendekatan bahasa dan
seni.
Pada selanjutnya Atdikbud KBRI Singapura dan Atdikbud KBRI Kuala
Lumpur memaparkan Strategi Pengembangan Bahasa Indonesia melalui
Pendidikan dan Sekolah Indonesia Luar Negeri.
Dijelaskan oleh Atdikbud Kuala Lumpur Prof. Dr. Ari Purbayanto,
bahwa Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) dengan fasilitas dan guru
bahasa Indonesia yang tersedia dapat menjadi pusat pembelajaran Bahasa
Indonesia di masing-masing negara akreditasi.
"Melalui program rumah budaya Indonesia (RBI) pada Atdikbud, misi
pengembangan bahasa Indonesia di SILN dapat dijalankan," ungkap Prof
Ari.
Strategi yang ditempuh secara umum untuk Malaysia meluruskan
persepsi bahwa Bahasa Indonesia tidak sama dengan bahasa Melayu
(Malaysia), penerapan persyaratan Uji Kompetensi Bahasa Indonesia bagi
warga asing yang bekerja pada lembaga/institusi Indonesia, termasuk
penerjemah, pramu wisata, pengacara dan lainnya.
Sementara itu strategi khusus adalah penyelenggaraan
pengajaran bahasa Indonesia di SILN, pembentukan Indonesian chair atau
kursi Indonesia di beberapa universitas dan juga pusat-pusat kajian
Bahasa Indonesia. (WDY)
Upaya Jadikan Bahasa Indonesia "Lingua Franca" ASEAN
Jumat, 17 Maret 2017 10:11 WIB