Gianyar, Bali (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengunjungi kelompok Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Mulia Mandiri, Banjar Panglan Desa Pejeng, Gianyar, yang bergerak di bidang kerajinan patung kayu.
“Hari ini memang saya berkunjung ke Gianyar ini, khususnya di Desa Pejeng. Ini untuk melihat usaha kelompok di Desa Pejeng ini yang mereka ini membuat souvenir-souvenir berbahan kayu,” kata Hanif Dhakiri, di Gianyar, Senin.
Rombongan diterima Wakil Bupati Gianyar, A A Gde Mayun bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Gianyar, I Made Gede Wisnu Wijaya.
Sesampainya di lokasi, Hanif Dhakiri langsung meninjau proses pembuatan souvenir berupa ikan hias, kepala kuda, kura-kura yang semuanya berbahan kayu.
Kesempatan itu juga digunakan untuk berdialog langsung dengan para perajin. Bahkan, Hanif Dhakiri juga tak canggung ketika duduk berbaur bersama para perajin.
Dikatakan, kunjungan ini sekaligus untuk mencari tahu secara langsung tentang kendala dan permasalahan yang selama ini dihadapi oleh para perajin. Baik dari segi peralatan maupun segi tatakelola pemasaran hasil kerajinan.
“Saya sudah minta kepada jajaran saya, untuk mengidentifikasi kebutuhan alatnya apa saja”, tambah Hanif Dhakiri.
Meski demikian, menteri berharap pekerjaan-pekerjaan yang masih bisa dikerjakan secara manual, lebih baik tetap dikerjakan secara manual karena juga dapat mendukung program padat karya dengan melibatkan anggota-anggota kelompok yang lebih banyak.
Ketua TKM Mulia Mandiri, I Wayan Danu mengatakan kerajinan souvenir berbahan kayu tersebut telah ditekuni kelompoknya sejak tahun 1993 yang beranggotakan sekitar 20 orang.
“Setiap harinya, kelompok ini mampu menghasilkan produk kerajinan sekitar 50 biji. Dalam hal pengerjaan kerajinan tersebut, selama ini masih dilakukan secara manual dari proses awal hingga pada tahapan penyelesaian akhir,” katanya.
Baca juga: "Yande Batok" olah batok kelapa jadi kerajinan hingga tembus mancanegara
Sementara Kelian Dinas Banjar Panglan, I Made Kamardiana mengatakan, warganya memang sebagian besar bekerja di bidang kerajinan, baik kerajinan kayu maupun bangunan bergaya Bali. Pekerjaan sebagai perajin kayu tersebut merupakan mata pencaharian nomor dua warganya setelah sebagai tukang bangunan bergaya Bali.
“Di beberapa wilayah juga ada kerajinan seperti ini. Namun, produk kerajinan yang dihasilkan oleh warga kami lebih detail daripada produk kerajinan daerah lain. Hasil akhirnya jauh lebih bernilai seni,” kata Kamardiana.
Setelah mengunjungi KTM Mulia Mandiri, Banjar Panglan, Desa Pejeng rombongan Kementerian Ketenagakerjaan juga meninjau jalan usaha tani Banjar Ngenjung Sari, Desa Bakbakan. Jalan sepanjang 800 meter tersebut menghubungkan Banjar Ngenjung Sari dengan Banjar Kabetan.
“Ini adalah program padat karya infrastruktur. Salah satu program di Kementerian Ketenagakerjaan. Tujuannya untuk memberikan tambahan penghasilan kepada masyarakat melalui proyek-proyek padat karya dalam skala kecil,” kata Hanif Dhakiri.
Baca juga: Gianyar terima predikat kota kerajinan dunia