Jakarta (ANTARA) - Lifter andalan Indonesia Eko Yuli Irawan terus berusaha keras untuk mengumpulan poin Olimpiade karena atlet asal Lampung ini tidak ingin melewatkan kejuaraan multi event terbesar di dunia yaitu Olimpiade 2010 di Tokyo, Jepang.
"Fokus saya saat ini mengamankan tiket Olimpiade 2020. Salah satu upaya saya menambah total angkatan 6kg pada Kejuaraan Dunia di Thailand, September nanti," kata Eko Yuli Irawan dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin.
Pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2018 di Ashgabat, Turkmenistan, Eko sukses memecahkan rekor dunia dengan total angkatan 317kg (Snatch 143kg, Clean and Jerk 174kg). Ada pun rekor kelas 61 kg sebelumnya 313 kg.
Demi mengejar target, lifter yang bakal turun di kelas 61 kg itu terus menjalani latihan keras di bawah bimbingan pelatih sekaligus dipantau langsung oleh Anggota Monitoring dan Evaluasi (Monev) Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Hadi Wihardja.
Untuk lolos ke Olimpiade yang keempat kalinya itu, Eko Yuli harus berada dalam peringkat delapan besar dunia. Saat ini, ayah dua anak ini berada di posisi lima dengan raihan 2.114 poin dan memiliki peluang besar untuk lolos ke Tokyo.
Baca juga: KONI dukung angkat besi miliki tempat latihan PelatnasBaca juga: Eko raih emas angkat besi kelas 62 kilogram
Peringkat pertama dan kedua kelas 61 kg adalah lifter China Li Fabin dengan 3.108 poin dan Fulin Qin dengan 3.015 poin. Keduanya sudah tampil pada empat kejuaraan. Disusul lifter Uzbekistan Ergashev dengan 2.758 poin dan lifter Jepang Itozaku berada di posisi empat dengan 2.553 poin.
"Masih ada peluang Eko untuk bisa menembus peringkat empat dunia karena dia baru tampil di tiga event sedangkan empat lifter di atasnya sudah tampil di empat event," kata Hadi Wihardja.
Jika lolos ke Olimpiade 2020, maka Eko Yuli Irawan menjadi atlet Indonesia yang bisa tampil pada empat kali kejuaraan terbesar di dunia itu. Lifter berusia 30 tahun itu sudah turun pada Olimpiade 2008 di Beijing dan meraih medali perunggu. Berikutnya di Olimpiade 2012 London dia meraih medali perunggu dan di Olimpiade 2019 di Brasil membawa pulang medali perak.
Hadi Wihardja optimistis Eko bakal melenggang ke Tokyo mengingat hasil tes progres yang dilakukan oleh PB PABBSI telah membukukan total angkatan 314 kg, meski catatan berat badannya melampaui 5 persen. Apalagi, Eko akan tampil pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Thailand, 18-27 September.
"Catatan total angkatan itu menunjukkan persiapan Eko sangat ideal menjelang kejuaraan dunia. Apa pun yang terjadi suka atau tidak suka Eko harus berusaha mempertahankan medali serta rekor yang diciptakan pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2018," kata mantan lifter itu.
Melihat penampilan Eko pada tes progres tersebut, Hadi Wihardja mengatakan jika dibutuhkan strategi yang mantap serta perhitungan detail di setiap angkatan, baik Snatch maupun Clean and Jerk.