Denpasar (ANTARA) - Ketua DPD PDI Perjuangan Bali Wayan Koster tidak menginginkan jika kader-kader dari parpolnya yang diajukan di enam kabupaten/kota dalam Pilkada Serentak 2020 sampai melawan kotak kosong.
"Jangan ada kotak kosong, mesti ada lawan dong. Namanya partai politik, mesti siap untuk bertanding," kata Koster usai menghadiri Sidang Paripurna DPRD Bali, di Denpasar, Senin.
Meskipun kader PDI Perjuangan yang maju dalam Pilkada 2020 dinilai tangguh pada sejumlah kabupaten seperti di Badung, Koster tetap menginginkan pesaing dari parpol lainnya.
"Namanya partai ya mesti siap untuk bertanding, latihan kader supaya matang, bukan soal menang kalah," ucapnya.
Baca juga: Pada 2020, ada 270 daerah di Indonesia gelar Pilkada
Setelah perhelatan Kongres V PDIP, Koster mengaku akan memfokuskan untuk konsolidasi persiapan Pilkada Serentak 2020 dengan melakukan pemetaan kepada calon-calon yang akan diusung.
"Semua akan disurvei supaya terukur betul kekuatannya di bawah," ujarnya yang juga Gubernur Bali itu.
Koster mengatakan akan mengutamakan kader partai sendiri untuk maju dalam Pilkada Serentak di enam kabupaten/kota yakni di Kabupaten Badung, Tabanan, Jembrana, Bangli, Karangasem, dan Kota Denpasar.
Baca juga: Bawaslu Bali harapkan tiga kabupaten tuntaskan biaya Pilkada 2020
Terkait dengan nama-nama kader yang rencananya dicalonkan dalam Pilkada 2020 itu pun sudah ada, namun Koster belum mau menyampaikan ke publik. "Perintahnya harus menang semua," katanya.
Walaupun demikian, Koster tidak menutup kemungkinan untuk berkoalisi dengan parpol lainnya. Yang jelas, harus tetap bekerja keras.
Koster tak inginkan kader lawan kotak kosong
Senin, 12 Agustus 2019 18:20 WIB