Boyolali (ANTARA) - Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) menyampaikan akan melakukan pemantauan terhadap atlet-atlet ASEAN School Games (ASG) untuk dipertimbangkan mengikuti SEA Youth 2020.
"Kami masih memantau setiap atlet yang berbakat non-pelatnas di kejuaraan ASG ini. Nanti mereka akan kami panggil untuk masuk pelatnas dan disiapkan menghadapi SEA Youth 2020 di Jakarta," ujar Sekretaris Umum PB PASI Tigor M. Tanjung dalam informasi resmi yang diterima Antara di Boyolali, Sabtu.
Hal itu disampaikan terkait dengan perkembangan positif kontingen Indonesia, khususnya dari cabang olahraga atletik yang menyumbangkan medali emas dua hari berturut-turut.
Menurut dia, penjaringan bibit baru semacam ini dilakukan juga untuk mengisi kekosongan yang akan terjadi di pelatnas.
"Setelah kejurnas Agustus pelatnas akan lebih banyak dihuni atlet remaja dan junior, karena senior yang diperkirakan tidak bisa ikut SEA Games akan dipulangkan," katanya.
Di hari Jumat, tim atletik Indonesia menyumbangkan tiga medali emas sekaligus, salah satunya disumbangkan dari tim estafet campuran 4x100 meter yang terdiri dari Izrak Udjulu, Adith Rico Prada, Raden Roselin, dan Erna Nuryanti.
Mereka mencatatkan waktu 43,40 detik, sementara di posisi kedua diduduki tim Thailand dengan 43.90 detik, dan tim Malaysia di posisi ketiga dengan catatan 45.70 detik.
Selain itu, medali emas atletik di hari pertama juga diperoleh Ahmad Ambali Sukur di lompat jauh dan Dewa Radika Sya di nomor lari 400 meter putra.
Untuk hari kedua ASG di hari Sabtu, tim atletik kembali menyumbangkan tiga medali emas yang diperoleh oleh Erna Nuryanti di nomor 100 meter putri, Adith Rico di nomor 100 meter putra, dan Ayu Fitriani di tolak peluru putri.
Baca juga: Menpora tekankan momentum tuan rumah jadi juara umum ASG 2019
Baca juga: Bulu tangkis tak ingin gegabah tentukan target emas ASG