Jakarta (ANTARA) - Turnamen persahabatan Asian Peace Cup International Volley Ball Competition yang berlangsung di Jakarta merupakan salah satu ajang bagi atlet voli Indonesia untuk mempersiapkan diri menjelang SEA Games 2019 pada 30 November hingga 11 Desember di Filipina.
“Ini kan ajang persahabatan yang kami sampaikan kemarin sebagai pemanasan adik-adik yang mau pelatnas,” kata pelatih tim bola voli putra Ibarsjah Djanu Tjahjono saat ditemui di GOR Pertamina Simprug, Jakarta, Selasa.
Ibarsjah mengatakan bahwa turnamen persahabatan ini diharapkan bisa menjadi acuan para atlet untuk menghadapi SEA Games 2019 karena melalui kompetisi ini, para atlet sudah bisa langsung berhadapan melawan tim pebola voli luar negeri.
“Meskipun hanya melawan tim dari Korea Utara dan Korea Selatan karena Vietnam tidak datang tapi mereka tetap dapat pengalaman,” katanya.
Ibarsjah melanjutkan, kompetisi ini sekaligus menjadi ajang pertama yang diikuti setelah para atlet menjalani libur Lebaran sehingga tim bola voli Indonesia dalam bermain di turnamen ini tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan latihan terlebih dahulu.
“Ya mengembalikan kondisi setelah Lebaran kemarin performanya masih belum 100 persen. Fisik ya karena persiapan ke sini kan berangkat satu minggu latihan masih setelah libur Lebaran,” ujarnya.
Sebelumnya, tim voli putra Indonesia meraih kemenangan 3-1 (25-22, 25-21, 21-25, 25-13) atas Korea Utara (Korut), dalam pertandingan turnamen persahabatan yang berlangsung pada Selasa (25/6). Diakui oleh salah satu anggota tim voli Indonesia Nizar Julfikar Munawar bahwa kemenangan tersebut menjadi sesuatu yang membanggakan.
“Lawannya sih ya lumayan bagus buat latihan bertanding dan tambah pengalaman sih. Bahkan untuk persiapan bukan dibilang mepet tapi memang tidak ada persiapan kan habis liburan,” kata Nizar.
Lebih lanjut, Ibarsjah mengaku bahwa meskipun nama atlet voli maupun pelatih untuk SEA Games belum secara resmi dikeluarkan, namun tim voli putra Indonesia yang diwakili oleh Bhayangkara Samator tersebut akan tetap melakukan latihan rutin.
“Mungkin setelah ini masuk pelatnas tapi masih belum tahu bulan apa. Setelah dari ini kita ada latihan di Samator kan rutinitas pagi sore-pagi sore,” katanya.
Hal tersebut juga dikatakan oleh Nizar bahwa nama-nama atlet bola voli yang akan masuk ke Pelatnas SEA Games 2019 baru akan dikeluarkan sekitar 30 Juni dan akan mulai melakukan latihan pada 7 Juli 2019 mendatang.
“Belum ada panggilan sih, tapi dengar dengar suratnya keluar. Kayaknya aku enggak masuk timnas, eh tapi enggak tahu sih. Enggak ada yang tahu siapa saja yang masuk timnas,” tuturnya.
Nizar juga memberi saran agar rencana, persiapan, serta pelatihan dalam rangka menyambut event besar seperti SEA Games seharusnya sudah jauh-jauh hari seperti yang telah dilakukan oleh cabang olahraga lainnya.
“Pelatnas molor itu sudah biasa dari dulu. Saran sih berkaca sama yang di luar supaya Indonesia volinya bisa berkembang,” ujarnya.
Di sisi lain, Nizar tetap menyambut positif adanya turnamen voli seperti ini karena bisa menjadi salah satu sarana para atlet untuk menghadapi SEA Games. Ia juga mengaku bahwa meskipun saat ini tim voli Myanmar dan Thailand merupakan tim yang sedang mendominasi, namun ia tetap optimis.
“Semakin banyak semakin bagus karena voli ngasahnya dari pertandingan bukan hanya dari latihan,” katanya.
Baca juga: Wapres Meninjau Persiapan Pelatnas Bulutangkis Asian Games