Kupang (ANTARA) - PT Angkasa Pura (AP) I Bandara El Tari Kupang menargetkan tahun ini bakal ada layanan penerbangan internasional yang menghubungkan Kupang dengan Darwin yang ibu kota negara bagian Teritori Utara di Australia.
"Target kami untuk menghadirkan kembali penerbangan Kupang-Dawin pada tahun 2019 ini. Mudah-mudahan pada triwulan III atau IV ada maskapai yang berminat," kata Kepala Humas AP I Bandara El Tari Kupang, Kadir Usman, kepada Antara di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu.
Ia mengatakan rute internasional Kupang-Darwin memiliki sejarah pernah dilayani salah satu maskapai nasional yaitu Merpati Airlines.
Saat ini, lanjutnya, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat telah mendorong beroperasinya kembali rute tersebut untuk mendukung kerja sama berbagai bidang antara provinsi setempat dengan negara-negara di Pasifik selatan atau disebut kerja sama Selatan-Selatan.
"Untuk itu kami siap mendukung untuk menghidupkan lagi rute ini. Dari sisi kesiapan fasilitas Bandara El Tari Kupang sudah siap karena bandara ini sudah standar internasional," kata Kadir.
Pihaknya juga terus mendekati maskapai di Tanah Air. Kadir mengaku optimistis akan ada maskapai yang nanti akan melayani rute internasional Kupang-Darwin.
Menurut dia, proposal untuk layanan rute penerbangan tersebut sudah ditawarkan ke sejumlah maskapai seperti Garuda, Sriwijaya, dan Nam Air.
Selanjutnya, kata dia, pengkajian dilakukan pihak maskapai. Pihaknya akan membantu urusan perizinan sesuai aturan penerbangan internasional yang berlaku.
Kadir menambahkan penawaran layanan penerbangan akan lebih intensif dilakukan setelah kondisi Bandara El Tari Kupang yang kini sedang diperbaiki, sudah selesai dikerjakan.
"Jadi kami memang harus agresif, nanti setelah renovasi bandara selesai, penawaran ke pihak maskapai lebih gencar lagi," katanya.
Ia menambahkan saat ini NTT sudah terhubung dengan satu layanan penerbangan internasional yaitu Kupang-Dili, ibu kota negara Timor Leste yang mulai beroperasi perdana pada Jumat (14/6) kemarin.
Layanan penerbangan yang menghubungkan dua kota yang berbeda negara di Pulau Timor ini berlangsung sebanyak dua kali dalam seminggu yakni setiap Senin dan Jumat dengan pola penerbangan sewa (charter).