Denpasar (ANTARA) - Perayaan Malam Takbiran di Kampung Islam Kepaon atau di Masjid Besar Al-Muhajirin Dusun Kepaon, Desa Pemogan, Kota Denpasar, dimeriahkan dengan penampilan Baleganjur dari Banjar Gelogor Carik dan juga Barongsai dari Persatuan Islam Tionghoa Indonesia.
"Dari kegiatan ini bertujuan untuk menyatukan proses kita dalam pembangunan NKRI, dengan menjalin kebersamaan kita ini sehingga tidak ada perbedaan diantara kita, untuk itu kita selalu mengundang warga - warga nonMuslim dalam kegiatan beragama," kata Kepala Dusun Kampung Kepaon, Muhammad Asmara, di dusun setempat, Selasa malam.
Ia juga mengatakan Malam Takbiran di Kampung Kepaon berbeda dengan perayaan di tempat lain, dilihat dari "Takbir Keliling" yang dilakukan oleh para pemuda-pemudi. Keunikan dari Malam Takbiran ini juga menjadi satu-satunya di Kota Denpasar dengan menonjolkan keberagaman.
Menurutnya, takbir keliling adalah pengungkapan bentuk rasa gembira warga kampung Islam Kepaon setelah melewati satu bulan berpuasa.
"Kegiatan ini juga sebagai cara merasakan kebahagiaan bersama dengan tetangga kita nonMuslim, dan juga untuk memperkenalkan adat istiadat kita sehingga mereka mengetahui apa yang menjadi akidah kita," katanya.
Keberagaman di Desa Pemogan ini mulai diterapkan sejak tahun 2013 dan sudah berjalan sekitar enam tahun hingga saat ini. Di setiap kegiatan Kampung Islam Kepaon ini selalu melibatkan warga nonMuslim dan begitu sebaliknya.
"Kita juga sering ikut membantu kegiatan agama Hindu, seperti saat Nyepi dan Galungan, ya saling bertoleransi satu sama yang lain, " kata Muhammad Asmara.
Salah satu Ketua Panitia dari STT Anak Muda Asli Kepaon itu mengatakan Malam Takbiran di Kampung Kepaon ini juga dirancang oleh pemuda pemudi agar berbeda dari perayaan di tempat - tempat lainnya.
"Harapanya kita ingin keberagaman ini terjalin dengan baik, tolerasi kita pupuk dengan baik dan persatuan kita semakin terjalin dengan baik," kata Ketua Panitia 'Eid Mubarak' Kampung Kepaon, Nur Hadi.