Denpasar (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bali membatasi penukaran uang maksimal Rp4,4 juta/orang di kas keliling yang dibuka di parkir timur Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar pada 22-31 Mei 2019 dari pukul 09.00 Wita hingga pukul 12.00 Wita.
"Biasanya, menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Hari Raya Galungan, masyarakat juga membutuhkan uang kecil, Rp2.000 atau Rp5.000, untuk di bagi-bagi sebagai angpao, sehingga penukaran semakin meningkat, makanya kami melayani penukaran uang dengan maksimal Rp4,4 juta/orang," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Teguh Setiadi, di Denpasar, Rabu.
Ia juga mengatakan masyarakat mendapatkan layanan penukaran uang ini pada 196 jaringan kantor bank di seluruh kabupaten di Bali. Selain itu juga total anggaran yang diproyeksikan untuk kebutuhan penukaran uang ini sebesar Rp4,4 triliun.
Untuk penukaran itu tersedia pada lima loket untuk maksimal 500 orang penukar hingga pukul 12.00 Wita, sehingga terjadi antrean masyarakat yang ingin menukarkan uangnya.
Masyarakat yang ingin menukarkan uangnya wajib mengikuti ketentuan yang sudah diberlakukan, seperti gambar searah pada uang yang dibawa, menghitung secara teliti dan rapi.
Beberapa rincian pecahan yang ditukarkan, adalah nominal Rp20.000 dibatasi sekitar Rp2 juta, nominal Rp10.000 dibatasi hanya Rp1 juta, nominal Rp5.000 hanya Rp1 juta dan nominal Rp2.000 hanya Rp400 ribu.
Kas keliling ini juga didukung oleh beberapa bank yang memiliki kendaraan, seperti Bank Mandiri, BNI, BRI, Permata Bank, Maybank, CIMB Niaga, Bank BJB, BPD, dan Bank Muamalat.
"Alasannya, menukar uang ini sudah menjadi tradisi, setiap mau lebaran pasti bagi-bagi angpao, dan biasanya anak - anak suka dan tertarik dengan uang baru, kalau nukar disini sudah pasti dapet uang baru," kata Joko, salah satu warga asal Banyuwangi yang juga menukarkan uangnya.
Joko mengatakan bahwa rutin menukarkan uang menjelang Lebaran sekitar Rp4 juta hingga Rp5 juta. Ia pun berharap ke depannya lokasi penukaran uang menjelang Idul Fitri dapat ditambah di beberapa titik di Bali.
Disela-sela penukaran itu, pihak Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali mengimbau agar seluruh masyarakat menukarkan uangnya ke bank atau kas keliling guna menjamin keaslian uang yang diterima.
"Kalau di bank atau kas keliling seperti ini sudah dijamin keamanannya, keaslian uangnya, dan jumlah uang yang ditukarkan sesuai dengan jumlah yang diterima," kata Teguh Setiadi.