Negara (Antara Bali) - Wabah flu burung yang menyerang unggas kembali merebak di Kabupaten Jembrana, Bali, sehingga membuat masyarakat resah.
Informasi yang dihimpun ANTARA, Minggu, menyebutkan, unggas di beberapa desa dan kelurahan, seperti Pendem, Kaliakah, Dauhwaru, Dangitukadaya, mulai terserang virus flu burung.
Bahkan, ratusan ekor unggas yang sebagian besar ayam mati di Dusun Yeh Mekecir, Desa Dangintukadaya, Kecamatan Jembrana.
Agung Ayu Kade Norni, salah seorang warga setempat menuturkan bahwa kematian massal ungas tersebut terjadi dalam sepekan terakhir.
"Puluhan ayam milik saya juga mati mendadak dengan bagian jengger menghitam," katanya.
Menurut Norni, sebelumnya unggas milikny terlihat sehat. Namun pada pagi harinya ditemukan beberapa ekor ayamnya mati.
Kabid Peternakan Dinas Pertanian, Kehutanan Dan Kelautan Kabupaten Jembrana, Nyoman Suastika, di Negara, mengaku bahwa pihaknya menerima laporan kematian unggas mendadak.
Laporan itu antara lain diterimanya dari Gusti Putu Edi Artawan yang menyatakan bahwa 20 ekor ayamnya mati, Gusti Putu Sudarsana sebanyak 15 ekor ayamnya mati, dan Nengah Darwata sebanyak lima ekor ayamnya mati.
"Petugas kami langsung terjun ke lokasi untuk melakukan pengetesan dan penyemprotan," kata Suastika.
Menurut dia, dari hasil tes diketahui bahwa ayam-ayam yang mati tersebut positif terjangkit flu burung.
Oleh karena itu, pihak Distanhutla Jembrana melakukan prosedur tetap penanganan flu burung termasuk dengan memusnahkan ayam yang berada di sekitar ayam yang terjangkit virus mematikan itu.
"Pemusnahan ayam yang lain itu untuk melokalisasi agar virus ini tidak menyebar lebih jauh lagi," jelasnya.(**)