Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi minta para pilot Garuda untuk menahan diri terkait surat ajakan mogok yang ternyata merupakan hoax alias tidak benar.
"Saya pikir berikanlah kasus ini kepada pihak yang berwenang, kita yakin di Indonesia ini para pihak itu cukup profesional untuk menyelesaikan masalah. Jadi saya minta kepada para pilot untuk menahan diri. Serahkan kepada yang berwenang yang ahli dalam bidangnya," ujar Menhub di Jakarta, Senin.
Dia menjelaskan bahwa Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan berusaha mencari jalan keluar agar maskapai Garuda tetap eksis.
Aksi mogok itu, menurut Menhub, bersifat kontraproduktif baik bagi masyarakat maupun bagi pilot itu sendiri.
Selain meminta para pilot untuk menahan diri, Budi juga akan menugaskan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Polana Banguningsih Pramesti untuk bertemu dengan serikat pekerja.
"Saya akan menugaskan dirjen perhubungan udara untuk menyampaikan hal ini kepada serikat pekerja," katanya.
Menhub sendiri mengakui bahwa dirinya tidak pernah mendapatkan surat ajakan mogok itu secara langsung. Karena itu dia tidak langsung merespons.
"Imbauan itu sendiri, kami tidak pernah mendapatkannya secara langsung. Jadi saya cuma mendapatkan ada yang dari wartawan, teman tentang surat itu sendiri. Saya, karena tidak mendapatkan surat maka saya tidak memberikan langsung respons," ujarnya.
Selama surat itu tidak ditembuskan kepada dirinya, lanjut Budi, maka dia cukup memberikan pernyataan lisan saja.
Terkait kemungkinan polemik yang menerpa Garuda ini bisa mengganggu jadwal penerbangan, Menhub menepis hal tersebut.
"Saya pikir polemik ini tidak mengganggu, tapi memang jangan berlarut-larut. Makanya saya minta kepada direksi dan komisaris untuk melakukan konsolidasi tentang hal-hal ini dan diklarifikasi terhadap pihak-pihak tertentu, agar ini masalahnya juga selesai. Saya yakin tidak berdampak sejauh direksi dan komisaris Garuda menindaklanjuti klarifikasi yang dilakukan oleh beberapa pihak," kata Menhub.
Sebelumnya beredar surat melalui media sosial yang isinya surat pernyataan dari sekretariat bersama serikat karyawan PT Garuda Indonesia yang berencana melakukan pemogokan untuk menanggapi sejumlah masalah.
Namun menurut keterangan pers yang dikirimkan kepada sejumlah media, sekretariat bersama (sekber) serikat karyawan PT Garuda Indonesia di Jakarta, Senin (29/4) memberikan klarifikasi bahwa sekber tidak pernah membuat surat tentang rencana aksi mogok.
Yang kedua, surat yang telah tersebar luas di publik tersebut adalah tidak benar. Dan yang ketiga, bahwa rencana mogok tersebut tidak benar.
Mereka meminta sebelum ada pernyataan resmi dari Sekber (APG dan Sekarga), diharapkan publik tidak mempercayai informasi lain yang beredar.