Gianyar, Bali (ANTARA) - Sebanyak 15 desa di Gianyar membentuk Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDes Bersama), dan juga untuk mewujudkan desa wisata dalam upaya meningkatkan pendapatan asli desa.
Kesepakatan bersama itu muncul saat 15 desa tersebut melaksanakan pertemuan di Ruang Candra Sabha Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Senin (8/4), demikian siaran pers Diskominfo Gianyar, Selasa.
.
Perbekel Batubulan, Dewa Gede Sumertha mengatakan pertemuan yang merupakan kelanjutan pertemuan yang telah dilaksanakan di Desa Mas (9/1) lalu.
Sebanyak 15 desa tersebut baru ada
sembilan desa yang ditetapkan Bupati Gianyar tahun 2017 menjadi Desa Wisata. Namun belakangan sudah ada 15 desa yang sepakat membentuk BUMDesa Bersama,
"Tanpa mengesampingkan desa lain yang ingin ikut membentuk BUMDes Bersama. Pembentukan Desa Wisata merupakan upaya peningkatan kesejahteraan serta pengembangan daerah wisata di Gianyar, sehingga masing-masing desa mampu mengoptimalkan potensi desa demi mewujudkan desa yang mandiri," kata Gede Sumertha.
Untuk menghindari kesenjangan dan penyebaran perkembangan pariwisata, lebih baik dilaksanakan secara bersama-sama.
Kerja sama tersebut dapat diwujudkan dengan membentuk kerjasama antar desa. Salah satu upaya kerjasama tersebut bisa diwujudkan dengan mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bersama.
Jro Mangku Kandia Ketua Yayasan Desa Wisata Akademi,mengatakan kalau pertemuan yang difasilitasi Perbekel Batubulan merupakan langkah awal mewujudkan perkembangan pariwisata Gianyar yang melibatkan kerjasama antar desa.
Namun, kerjasama juga dilanjutkan dengan melibatkan Toorhop yang akan membantu memasarkan Paket Desa Wisata di internet. Sehingga saat pelaksanaan Focus discussion Group (FGD) pihak Toorhop akan membuat kerjasama dengan BUMDes Bersama yang akan membantu memasarkan paket wisata yang tersedia.
“Nama BUMDes Bersama akan disepakati dengan nama “BUMDes Bersama Gianyar Aman” yang akan memasarkan potensi wisata di desa-desa dengan cara yang lebih modern,” ujar Mangku Kandia.
Koordinator Program Propinsi P3MD dan PID Propinsi Bali, Kadek Suardika mengatakan salah satu ukuran kemandirian desa adalah desa mampu memiliki PAD.
Senada dengan APBDes dijadikan modal mencapai tujuan kemandirian tersebut. Salah satu strateginya bisa dilaksanakan mengelola desa wisata berbasis edukasi dan budaya melalui kerjasama antar desa.
Kerjasama antar desa ini juga disambut baik CEO Toorhop.com Calvin Hao dan Hastjarjo Boedi Wibowo. Mereka sangat siap bekerja sama dengan BUMDes Bersama Gianyar Aman, di samping sudah terorganisir dengan baik, kelayakan potensi wisata budaya Gianyar cukup menarik dan memiliki ciri khas tersendiri.
Namun diakui, kerjasama desa di Gianyar masih perlu dibenahi, khususnya dalam mewujudkan kerjasama antar desa. Kerjasama ini merupakan amanat UU Desa yang tujuannya untuk mensejahtrakan masyarakat desa.
Pertemuan yang dihadiri Kadis Pariwisata Kabupaten Gianyar, AA Ari Brahmanta, Plt Kadis PMD Gianyar, Dewa Ngakan Ngurah Adi, perbekel dan ketua BPD yang ikut membentuk BUMDes Bersama beserta Pendamping Desa se-Kabupaten Gianyar juga akan merencanakan peluncuran BUMDes Bersama Gianyar Aman