Denpasar (ANTARA) - Presiden Joko Widodo berpesan kepada masyarakat Bali agar jangan sampai ada warga yang tidak menyalurkan hak pilihnya atau bahkan golput saat pemilu di Bali.
"Jangan sampai, jangan biarkan satu orang pun di Provinsi Bali ini ada yang golput. Karena ini menentukan arah negara ke depan. Setuju? Setuju? Setuju?," kata Presiden Jokowi yang langsung disambut ucapan setuju oleh masyarakat yang hadir dalam peresmian Pasar Rakyat Badung, di Kota Denpasar, Jumat.
Jokowi yang juga calon presiden petahana ini juga menitipkan pesan kepada ribuan masyarakat yang hadir dalam acara itu untuk datang mengajak seluruh keluarganya yang memiliki hak pilih berbondong-bondong ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Apalagi pemilu baik pilpres maupun pileg akan terselenggara tidak lama lagi atau sekitar 26 hari lagi.
"Saya titip ini 26 hari lagi sudah akan pilpres dan pileg. Saya ingin bapak ibu sekalian kita semuanya mengajak berbondong-bondong saudara kita, tetangga kita, handai taulan kita, teman sekampung kita untuk datang ke TPS menggunakan hak pilihnya," katanya.
Jokowi pun menitipkan pesan agar masyarakat tidak dengan mudah percaya pada kabar bohong atau hoaks yang berpotensi memecah-belah persatuan bangsa.
"Sekarang ini mulai banyak di media sosial, mulai banyak dari rumah ke rumah, kabar fitnah, kabar bohong, hoaks, mulai mulai bertebaran isu-isu, yang bisa memecah kita. Jangan takut, harus diluruskan, harus dilawan, harus diberitahu, harus berani mengatakan yang benar itu benar, yang salah itu salah," katanya.
Baca juga: Gubernur minta ke presiden alokasikan anggaran untuk desa adat
Baca juga: Warga Bali "uyel-uyel" dekati Presiden Jokowi saat ke Pasar Badung
Baca juga: Presiden: Pasar Badung miliki arsitektur terbagus
Baca juga: Tari Pendet Massal sambut Presiden Jokowi resmikan Pasar Badung
Baca juga: Diguyur hujan, Jokowi sapa warga dengan Bahasa Bali
Baca juga: Wisman Jerman kunjungi Pasar Badung menjelang diresmikan Presiden
Baca juga: Masyarakat "Nyong Timor" sambut Presiden Jokowi
Jokowi mengaku menghadapi berbagai macam isu termasuk isu soal pemerintah yang baru akan menghapus pendidikan agama hingga soal perkawinan sejenis akan dilegalkan.
Menurut dia, hal ini dilakukan untuk mendiskreditkan pasangan capres dan cawapres yang ada, oleh sebab itu hal-hal seperti ini harus dihentikan.
"Bangsa ini adalah bangsa yang penuh etika, bangsa ini adalah bangsa yang penuh tata krama, sopan santun, budi pekerti yang baik," katanya.
Oleh karena itu, ia pun berpesan agar pemilu tidak membuat bangsa ini menjadi pecah atau terbelah karena perbedaan pilihan politik.
"Jangan sampai antar saudara kita, sangat rugi besar karena pilihan bupati, gubernur, wali kota, pileg, atau pilpres kita tak saling sapa antar tetangga antar kampung antar saudara, kita lupa bahwa kita ini bangsa besar," kata Jokowi. (ed)
Video oleh Pande Yudha