Denpasar (ANTARA) - Pasar Badung, Kota Denpasar, Bali menjelang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Jumat (22/3) sore, kini kembali mendapat kunjungan dan sambutan positif dari wisatawan mancanegara, antara lain dari rombongan wisatawan Jerman yang terpesona dengan pasar rakyat tersebut.
"Saya pertama kali ke Bali dan melihat pasar yang istimewa ini, bangunannya megah, bersih dan pedagangnya sangat ramah. Ini luar biasa," kata Barbara, wisatawan asal Jerman di Denpasar, Kamis.
Barbara lebih lanjut mengatakan bahwa pihaknya sangat kagum melihat pembeli yang membawa tas sendiri untuk berbelanja.
"Tadi saya lihat ada yang membeli pisang dan dia membawa tas sendiri, ini juga kebiasaan yang sangat baik," ujarnya.
Setelah mengetahui bahwa itu adalah kebijakan Wali Kota Denpasar Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakilnya Jaya Negara terkait dengan Perwali Nomor 36 Tahun 2018 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik, Barbara semakin kagum dengan kebijakan yang sangat penting dan berdampak untuk banyak orang bahkan dunia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar Dezire Mulyani sangat senang karena keberadaan Pasar Badung menjadi salah satu pilihan untuk berkunjung.
"Ini tentu sesuatu hal yang positif dan semakin memperkenalkan Pasar Badung sebagai 'Heritage Market' kepada dunia internasional," ujarnya.
Kadis Dezire Mulyadi lebih lanjut mengatakan langkah tersebut adalah bagian dari upaya promosi pariwisata Kota Denpasar. "Di sebelah Pasar Badung juga ada pesona Sungai Taman Kumbasari yang menjadi daya tarik wisata di tengah kota, begitu halnya dengan adanya 'Dokar Heritage City Tour', Museum Bali dan pesona wisata lainnya yang siap memanjakan para wisatawan," ucap dia.
Fasilitator kunjungan, I Ketut Budiarta mengatakan Pasar Badung dipilih sebagai salah satu tempat kunjungan, karena hampir 24 jam ada transaksi jual-beli.
"Selain itu ini pasar rakyat yang terbesar di Bali, dan paling bersih jadi kami mengajak wisatawan ke sini, jumlahnya ada enam rombongan," katanya.***1***