Denpasar (Antara Bali) - Proyek perbaikan dam Kedewatan menyebabkan krisis air di subak wilayah Desa Peguyangan Kangin, Denpasar, sehingga berdampak pada gagalnya petani dalam menanam bibit palawija.
"Petani di wilayah itu masih menggunakan sistem pertanian tradisional dan perbaikan itu menyebabkan bantuan bibit tanaman palawija bagi petani jadi mubazir," kata Kepala Desa Peguyangan Kangin Anak Agung Made Sukarata di Denpasar, Senin.
Para petani saat menanam palawija juga memerlukan air untuk menyuburkan tanamannya. "Karena tidak ada air yang mengalir di sepanjang irigasi tersebut, maka petani tidak berani menanam bibit palawija itu. Terlebih musim kemarau seperti sekarang ini," katanya.
Menurut dia, tiga subak yang ada di wilayahnya memang terkena dampak langsung dari perbaikan dam Kedewatan tersebut. Ketiga subak itu adalah Subak Lungatad, Subak Kedua, dan Subak Dalem.
Pihaknya telah menghubungi "pekaseh" atau Ketua Subak Lungatad Wayan Widia terkait bantuan bibit yang diberikan Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kota Denpasar.*