Bangli, Bali (ANTARA) -
"Komitmen Bupati Bangli, Ketua DPRD Bangli serta Sekda Bangli sangat kuat untuk memberikan pelayanan kesehatan yang merata kepada semua warganya. Dengan 97,01 persen warga Bangli masuk BPJS Kesehatan maka Pemkab Bangli masuk kategori ‘Universal Health Coverage’ (UHC)," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Klungkung, Endang Triana Simanjuntak, saat jumpa pers, di Bangli, Senin.
BPJS Kesehatan Cabang Klungkung membawahi BPJS Kesehatan Kabupaten Gianyar, Kabupaten Bangli, Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Karangasem.
UHC adalah sistem penjaminan kesehatan yang memastikan semua orang menerima pelayanan kesehatan yang mereka butuhkan tanpa harus mengalami hambatan finansial.
"Sebuah Kabupaten dikatakan Universal Health Coverage (UHC) apabila minimal 95 persen penduduknya telah menjadi Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019," kata Endang Triana Simanjuntak.
Jumlah penduduk Kabupaten Bangli 265.972 Jiwa, sedangkan yang terdaftar sebagai anggota BPJS kesehatan sebanyak 258.012 jiwa. "Jadi masih terdapat 7.960 Jiwa 2,99 persen yang belum terdaftar di BPJS Kesehatan," tambah dia.
Sebelumnya, di Kabupaten Bangli, Jumlah kepesertaan JKN-KIS Kabupaten Bangli per Desember 2018 sejumlah 182.834 jiwa atau 68,74 persen tapi mulai 1 Maret 2019, sebanyak 258.012 jiwa.
"Dengan masuknya 97 persen warga kabupaten Bangli ke dalam BPJS Kesehatan sudah pasti akan menambah pemasukan dana tapi juga akan meningkatkan biaya pengeluaran. Biasanya dana pengeluaran atau pertanggungjawaban BPJS Kesehatan kepada rumah sakit jauh lebih besar dibandingkan penerimaan dana BPJS," kata Endang Triana.
Walaupun dana pertanggungjawaban BPJS selalu kurang, pemerintah akan selalu mencari solusinya, tambah dia meyakinkan bahwa system BPJS Kesehatan ini akan selalu jalan. (*)