Denpasar (Antaranews Bali) - Viu Indonesia mendatangi Pulau Bali untuk menjaring ide-ide anak bangsa agar tertarik membuat konten film lokal yang unik dan kreatif, sehingga menghasilkan karya berkualitas dan diakui dunia.
"Komitmen kami mengajak para anak muda Indonesia dapat mulai menyiapkan ide-ide segar dalam membuat fil dan bisa menghibur masyarakat tanah air dengan adanya film original Indonesia yang lebih berkualitas," kata Senior Vice President Marketing Viu Indonesia, Myra Suraryo, di Denpasar, Sabtu.
Dalam pertemuan itu, Viu Indonesia secara resmi mengumumkan dimulainya forum jual ide kreatif Viu dengan tema "Viu Pitching Forum 2019" yang akan diikuti sepuluh kota besar di Indonesia yakni, Jakarta, Tanggerang, Bandung, Padang, Yogyakarta, Medan, Balikpapan, Surapaya, Manado dan Bali, sehingga para sineas berbakat yang ada diberbagai daerah bisa ikut terlibat di dalamnya.
Melalui forum jual ide kreatif Viu (Viu Pitching Forum 2019) diyakini para sineas Indonesia bisa menuangkan ide ceritanya nya dalam bentuk film yang akan dibuka hingga 28 Februari 2019.
Myra menilai, Bali memiliki potensi besar dalam industri kreatif dan perkembangan seni di Bali, juga menjadi daya tarik wisatawan. Untuk itu, pihaknya meyakini para sineas dari Bali juga sangat banyak dengan potensi seninya yang beranekaragam.
"Potensi Indonesia sangat besar dalam dunia film karena memiliki 750 ribu kebudayaan dan 300 bahasa merupakan potensi yang sangat besar negara ini dalam menghasilkan konten film terbesar dengan adanya kekayaan budaya ini," ujarnya.
Sementara itu, Nia Dinata selaku inisiator acara tersebut yang juga sekaligus sutradara dan produser Viu Indonesia mengajak para anak muda tanah air untuk mengembangkan dan menjual ide kreatif dalam dunia film Indonesia.
"Karena semua film apa pun yang ditonton itu akan dimulai dari 'Pitching' atau menjual ide atau presentasi ide. Jadi ide film yang diikuti para peserta yang ada diseluruh Indonesia akan diseleksi lagi menjadi 12 finalis dan kemudian berangkat ke Jakarta untuk mengikuti seminar (workshop) selama enam hari. Setelah itu, akan dipilih siapa saja ide film yang akan diproduksi," ujarnya.
Nia menilai keunikan di Bali sangat banyak yang bisa dijadikan film untuk menarik wisatawan internasional, seperti yang berhubungan dengan kegiatan ritual (upacara adat) yang ada di Bali.
"Anak muda Bali semodern apa pun dia dan sesibuk apa pun bekerja hingga larut malam, tapi saat ada kegiatan ritual dia harus datang. Itu saja sudah sesuatu yang menarik di Bali. Anak muda Bali sangat menarik baget gitu lo," ujarnya.
Hal ini juga dibuktikan, Pulau Bali menjadi tempat tujuan wisata terfavorit seluruh dunia, sehingga harusnya banyak-banyak cerita yang bisa digarap menjadi film. (ed)