Kepala Unit Komunikasi Ekternal Semen Indonesia, Firdiansyah Oktarizky di Surabaya, Jumat, mengatakan, sebelum mengakuisisi Holcim pangsa pasar Semen Indonesia pada kisaran 39,4 persen, sedangkan Holcim 15,6 persen.
"Dengan akuisisi ini, kami harapkan pasar semen nasional akan dikuasasi oleh Semen Indonesia atau sekitar 55 persen. Sisanya adalah oleh pemain lainnya," kata Firdiansyah kepada wartawan di Surabaya.
Akuisisi ini, kata dia, juga menjadikan pasar Semen Indonesia semakin kuat di berbagai daerah, karena adanya sinergi antara Semen Indonesia dan Holcim dalam pola penjualan.
"Kami harapkan keuntungannya pada 2019 bisa menjadi Rp4,3 triliun, atau ada peningkatan sekitar 40 persen dibanding tahun 2018," katanya.
Terkait dengan nama merek Holcim setelah diakuisisi, Firdiansyah mengaku masih akan dirapatkan formulanya secara bersama-sama, kemudian akan diambil keputusan untuk penggunaan satau nama ke depanya.
Sementara itu, Holcim Indonesia merupakan perusahaan semen terbesar ketiga di Indonesia, dan memiliki 4 pabrik semen dengan kapasitas 14,8 juta ton per tahun dan 30 fasilitas ready-mix.
Saat ini di Indonesia terdapat 15 perusahaan semen dengan kapasitas terpasang sekitar 107 juta ton per tahun, di mana 63 persen dari kapasitas tersebut dikuasai pihak swasta dan pemain asing (global).
Pengambilalihan saham Holcim Indonesia ini dinilai akan semakin memperkuat posisi Semen Indonesia di pasar domestik.
(AL)