"Total kontrak (baru) kita sekitar Rp55 triliun selama 2019. Tentunya bagaimana kontrak itu kita capai sebelum berakhirnya tahun 2019," ujar Direktur Utama Waskita Karya I Gusti Ngurah Putra di lokasi proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated Km 25, Kamis.
Dia menjelaskan bahwa total kontrak baru 2019 itu terdiri dari kombinasi proyek-proyek dari Pekerjaan Umum, Perhubungan, BUMN dan proyek Waskita Karya sendiri. Di samping itu total kontrak baru sekitar Rp55 triliun tersebut diharapkan dapat mendorong target pendapatan 2019 sekitar Rp50 triliun.
Putra juga mengatakan bahwa Waskita Karya pada tahun ini akan menyelesaikan proyek-proyek tol yang sedang berjalan, seperti Tol Layang Jakarta-Cikampek, Tol Cibitung-Cilincing, Tol Cimanggis-Cibitung, tol lanjutan BOCIMI (Bogor-Ciawi- Sukabumi), dan Tol baru Jakarta-Cikampek Selatan,
"Terus kita mungkin membantu Hutama Karya," katanya usai menghadiri Upacara Peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Tahun 2019.
Sebelumnya dalam kabar yang dilansir Antara pada Jumat (4/01), per Desember 2017 laba Waskita Karya mencapai Rp4,2 triliun, sedangkan pada September 2018 laba BUMN tersebut sudah mencapai Rp4,3 triliun.
Sepanjang 2018, perseroan juga telah menerima pembayaran atas proyek dan dana talangan tanah sebesar Rp36,75 trillun.
Pembayaran proyek tersebut diterima atas pembayaran Proyek Jalan Tol Batang-Semarang sebesar Rp5,75 triliun, proyek Light Rail Transit (LRT) Palembang sebesar Rp3,9 triliun, proyek Tol Pasuruan-Probolinggo sebesar Rp2,1 triliun dan proyek Tol Salatiga-Kartasura sebesar Rp2 triliun.
Pembayaran juga diterima atas proyek Ruas Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung (porsi VGF Tol Semarang-Batang) senilai Rp1,96 triliun, penerimaan proyek lainnya sebesar Rp18,23 triliun serta adanya pengembalian dana talangan tanah sebesar Rp2,8 triliun.
Baca juga: Waskita gunakan dana talangan bangun tol Batang-Semarang
(AL)