Gianyar (Antaranews Bali) - Bupati Gianyar Made Mahayastra menyerahkan penghargaan bagi pemenang lomba desa peduli lingkungan dan sekolah adiwiyata. Penghargaan itu diserahkan Bupati saat memimpin apel pertama tahun 2019 di halaman Kantor Bupati Gianyar, Senin (7/1).
"Memasuki tahun 2019, semua pegawai Pemkab Gianyar harus meningkatkan disiplin serta kepedulian terhadap lingkungan," katanya dalam apel perdana tahun 2019 sebagaimana informasi tertulis dari Humas Pemkab Gianyar yang diterima, Selasa.
Khusus kepada desa pakraman dan sekolah yang mendapatkan penghargaan dan hadiah itu, Mahayastra mengucapkan selamat, karena sekarang era menjaga lingkungan maka patut memberikan penghargaan kepada desa pakraman dan sekolah yang mampu menjaga lingkungannya.
Apalagi dengan adanya Pergub Nomor 97 Tahun 2018 terkait penggunaan sampah plastik sekali pakai, Mahayastra mengaku akan segera menindaklanjuti dengan mengeluarkan peraturan bupati yang lebih rinci terkait cara pelaksanakan pergub.
“Terkait Pergub 97/2018 yang mengatur sampah plastik sekali pakai, saya selaku Bupati Gianyar akan segera mengatur secara lebih teknis dengan lebih mengena untuk bisa segera diberlakukan," ujar Mahayastra.
Ditemui setelah apel usai, Mahayastra menjelaskan lomba desa sadar lingkungan mengacu pada kebijakan pemerintahan terdahulu. Semua program yang masuk ke desa pakraman, tingkat keberhasilannya lebih tinggi dibandingkan dengan program yang masukdalam konteks atau struktur pemerintahan.
“Karenanya, kita berikan penghargaan, maka mereka akan bersaing untuk menjaga lingkungannya. Karena kita tahu, tidak satu orangpun warga Gianyar yang tidak masuk ke-desa pakraman atau tidak ada satu jengkal tanah pun tanpa terbagi habis oleh desa pakraman," kata Mahayastra.
Mahayastra juga mengimbau agar seluruh elemen masyarakat ikut menjaga lingkungan serta fasilitas umum. “Menjaga fasilitas umum bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah tapi tanggung jawab semua pihak, jangan ada lagi yang membuang sampah ke sungai, dalam trotoar," kata politisi asal Payangan tersebut.
Ia juga menyayangkan keberanian sebagaian masyarakat yang sampai saat ini kesadarannya baru mengunggah dalam status medsos dan belum berani mengambil tindakan untuk menjaga kebersihan. “Saya selaku bupati dan saudara sebagai ASN mesti menyampaikan ke masyarakat bahwa menjaga fasilitas umum juga menjadi tanggung jawab masyarakat” sambungnya.
Namun, Mahayastra juga mengapresiasi APBD yang sehat dan terukur, artinya apa yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan kelebihan dan kekurangannya, sehingga perencanaan dan pelaksanaan 2019 harus lebih bekerja keras agar apa yang menjadi janji kepada masyarakat bisa diwujudkan dengan berpedoman pada pengalaman di tahun sebelumnya. (*)