Singaraja (Antara Bali) - Gede Ariadi, putra Bupati Buleleng Putu Bagiada yang masih berusia 27 tahun, melakukan sosiaslisasi lewat simakrama atau temu wicara dengan masyarakat, guna mendapatkan dukungan maju sebagai calon bupati pada Pilkada 2012.
Pada tatap muka di SMIK Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Sabtu, Gede Ariadi tampak percaya diri dan mampu menghadirkan masa yang jumlahnya diperkirakan mencapai seribu orang.
Mereka yang hadir dalam pertemuan politik di Sukasada itu, berasal dari tokoh masyarakat, guru SD, SMP hingga SMA/SMK, para kepala desa, kelian desa adat, termasuk Wayan Teren, anggota Komisi A DPRD dari Fraksi PKPB dan sejumlah pejabat Pemkab Buleleng.
Gede Ariadi yang masih berusia 27 tahun, mampu menyampaikan visi dan misi tanpa teks di hadapan tokoh-tokoh Partai Golkar seperti Nyoman Sugawa Korry yang Ketua DPRD Buleleng.
Dia yang Direktur Keuangan PT Tirta Jaya Abadi ini mengatakan, selama kurun waktu sembilan tahun lebih, Buleleng di bawah kepemimpinan Putu Bagiada telah banyak membawa kemajuan pada berbagai sektor.
Putra bupati kelahiran Jakarta itu dalam visi dan misinya bertekad untuk tidak diam membangun daerah dan akan terus berupaya memajukan berbagai sektor demi kesejahteraan masyarakat.
Ketua DPD Golkar Buleleng Nyoman Sugawa Korry mengatakan, dari empat balon bupati yang berminat maju menggunakan Partai Golkar, Gede Ariadi cukup pro aktif turun ke lapangan menemui masyarakat mensosialisasikan diri.
"Ini penting dilakukan guna menarik simpatisan, sekaligus masyarakat akan menilai mengenai bakal calon bupati, baik dari segi penyampaian visi maupun misi," ucapnya.
Namun demikian, bukan berarti Gede Ariadi dipastikan unggul untuk mendapat rekomendasi dari partai, karena masih ada tahapan-tahapan yang diikuti, termasuk survei dari DPD dan DPP.
Dijelaskan bahwa Partai Golkar mulai awal Oktober nanti akan melakukan survei terhadap para balon bupati yang mendaftar melalui partainya.
"Jika ada partai lain yang meminang Gede Ariadi, itu haknya, sesuai mekanisme masing-masing partai. Silahkan berjalan, Golkar tetap serius," uangkapnya.
Untuk menentukan balon bupati terkuat dari Partai Golkar, tidak ada politik uang, tapi diserahkan kepada masyarakat yang menilai.
Namun Sugawa Korry yang anggota DPRD Bali dan merupakan tokoh senior Golkar, belum berani menunjuk putra Bupati Buleleng Putu Bagiada itu sebagai yang terkuat dari keempat balon lainnya.
Balon lainnya seperti Susila Umbara, Ketua Harian DPD Partai Golkar Buleleng, Made Suyasa yang adalah Camat Buleleng. Dari akar rumput tampaknya dukungan kepada Gede Ariadi sudah mengerucut.
Sementara itu Putu Sudiarta selaku tim sukses Gede Ariadi, menyatakan akan tetap mengikuti mekanisme yang dilakukan Partai Golkar dalam menjaring dan menyaring balon bupati.(*)