Gianyar (Antara Bali) - Asosiasi Jasa Konstruksi Indonesia melayangkan surat protes ke Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar, Bali, karena kumpulan para pengusaha konstruksi itu tidak terima proyek pengadaan langsung (PL) diberikan kepada oknum ataupun instansi yang tak berizin.
"Kami tidak terima, karena selama ini paket proyek pengadaan langsung (PL) diberikan kepada oknum atau instansi yang tidak mengantongi izin," kata Ketua Asosiasi Jasa Konstruksi Indonesia (Aspekindo) Gianyar I Made Sumberjaya di Gianyar, Jumat.
Dia mengatakan, surat protes tersebut telah dilayangkan pihaknya ke Dinas Pertanian pada Kamis (19/8).
Selain ke Dinas Pertanian, pihaknya juga melayangkan surat protes ke Bupati Gianyar Cokorda Oka Artha Ardana Sukawati, serta seluruh Asosiasi Jasa Konstruksi se-Bali.
Isi dari surat bernomor 15/Aspekindo-GYR/VIII/2011 itu, kata Sumberjaya, menyoroti soal ada beberapa oknum mendapatkan paket pekerjaan pengadaan secara langsung lebih dari satu paket.
"Padahal mereka tidak memiliki izin kok bisa mendapatkan proyek, anehnya mereka dapat lebih dari satu," ucapnya.
Lebih parah lagi, kata Sumberjaya, proyek pengadaan itu diambil oleh konsultan perencanaan.
"Kok bisa konsultan ngambil proyek yang dia rencanakan, ini khan jelas ada permainan," ucapnya.
Bukan itu saja, Sumberjaya juga mengungkap kalau ada beberapa rekanan yang diberi lebih dari dua paket.
"Hal ini sudah sangat jelas bertentangan dengan Peraturan Presiden No 54 Tahun 2010 pada pasal 6 tentang etika pengadaan," ujarnya.(**)