Jerusalem (Antaranews Bali) - Sejumlah pemukim Yahudi memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsha di Jerusalem Timur pada Senin, kata seorang pejabat Palestina.
"Sebanyak 127 pemukim Yahudi memaksa masuk ke kompleks tempat suci umat Muslim itu," kata Firas Ad-Dibs, Juru Bicara Jerusalem Islamic Waqf, organisasi yang dikelola oleh Jordania dan bertanggung-jawab untuk mengawasi tempat suci Islma di kota tersebut, di dalam satu pernyataan.
Menurut Jerusalem Islamic Waqf, serbuan para pemukim Yahudi itu --yang dimulai pada 2003-- ke dalam tempat suci tersebut telah memperlihatkan peningkatan tajam tahun ini, demikian laporan Kantor Berita Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin malam.
Buat umat Muslim, Al-Aqsha adalah tempat suci ketiga. Sementara itu orang Yahudi merujuk tempat tersebut sebagai "Bukit Knisah", dan mengklaim itu adalah "lokasi dua kuil Yahudi pada masa lalu".
Israel menduduki Jerusalem Timur, tempat Masjid Al-Aqsha berada, selama Perang Timur Tengah 1967. Israel mencaplok seluruh kota tersebut pada 1980, dan mengklaimnya sebagai ibu kota negara Yahudi, dalam tindakan yang tak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
Jerusalem tetap menjadi inti konflik beberapa dasawarsa di Timur Tengah. Rakyat Palestina berharap Jerusalem Timur pada suatu hari menjadi ibu kota Negara Palestina.
(AL)