Denpasar (Antaranews Bali) - PT Angkasa Pura I mencatat kedatangan wisatawan Amerika Serikat di Bali mencapai 193,3 ribu atau tumbuh signifikan sebesar 50,8 persen selama Januari-Oktober 2018 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang tiba melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
"Pertemuan IMF dan Bank Dunia merupakan salah satu faktor yang mampu menyumbang kenaikan wisatawan mancanegara, meski Oktober tidak termasuk musim puncak kunjungan," kata General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi di Denpasar, Selasa.
Menurut Yanus, wisatawan dari negeri Paman Sam itu menduduki posisi keenam dari 10 besar kunjungan wisman terbanyak ke Pulau Dewata, berkontribusi sebesar 3,7 persen dari total 5,2 juta wisatawan mancanegara di Bali selama Januari-Oktober 2018.
Ia menjelaskan selama 10 bulan tahun 2018, total jumlah wisman melalui bandara itu naik 6,5 persen jika dibandingkan periode sama tahun 2017 yang mencapai 4,8 juta orang. "Jumlah wisman yang datang melalui bandara itu baru sekitar 83 persen dari total target kunjungan wisman tahun ini mencapai 6,27 juta," ucap Yanus.
Wisatawan mancanegara di Bali terbanyak masih didominasi China menduduki posisi pertama mencapai 1,2 juta orang atau menguasai sekitar 23,4 persen. Posisi kedua ditempati wisatawan dari Australia mencapai 991 ribu atau sekitar 19 persen, disusul India sebanyak 293 ribu atau 5,6 persen.
Di tempat ketiga hingga peringkat kelima diduduki India dan Inggris masing-masing mencapai 293 ribu 234 dan ribu orang atau 5,6 persen dan 4,5 persen serta Jepang posisi kelima mencapai 193,3 ribu orang atau 3,7 persen.
"Hingga saat ini Bali masih dihadapi dengan 'low season' tetapi kenaikan diperkirakan akan terus bertambah hingga Desember 2018 dan kami optimis kedatangan wisatawan mancanegara akan mencapai 6,27 juta sesuai dengan target," katanya.