Badung, Bali, (Antaranews Bali) - Sebanyak 30 orang penerbang tempur dari Komando Operasi TNI Angkatan Udara I (Koopsau I) melakukan latihan parasailing di Pantai Tanjung Benoa, Kabupaten Badung, Bali, Jumat, guna meningkatkan kemampuan para penerbang tempur dalam melaksanakan teknik penyelamatan penerbang (escape dan eject).
"Puluhan penerbang tempur ini kami latih sebagai sarana simulasi emergency dalam melaksanakan eject dengan ejection seat baik di area daratan maupun di area perairan," kataAsiten Operasi Kas Koopsau I, Kolonel Arifien Syahrir di Tanjung Benoa.
Ia mengatakan, kemampuan dalam melaksanakan teknik penyelamatan penerbang ini merupakan suatu keharusan yang mutlak dikuasai oleh setiap penerbang tempur, sehingga program latihan ini juga wajib bagi seluruh penerbang tempur.
Arifien yang juga sebagai Direktur latihan mengatakan, teknik escape dan eject adalah suatu keputusan dan langkah terakhir yang dilakukan oleh penerbang tempur apabila pesawat yang diawakinya tidak dapat dikendalikan akibat beberapa faktor.
Secara teori, simulasi escape dan eject ini dapat dilaksanakan pada simulasi pesawat tempur. Namun, saat praktek latihannya tidak dapat dilaksanakan dengan menggunakan simulator maupun menggunakan pesawat tempur.
Oleh karenanya, praktek latihan dilaksanakan dengan memanfaatkan sarana yang mendekati kondisi sebenarnya, yaknu dengan parasailing.
"Dengan latihan ini saya berharap kemampuan para penerbang tempur knj dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka bahwa alat yang mereka gunakan sebenarnya aman dan dan dapat dioperasikan dengan baik," katanya.
Ia mengimbau kepasa para penerbang tempur yang mengikuti latihan ini agar mampu mengaplikasikan teori dan prosedur dalam bentuk praktek escape dan eject yang mendekati kondisi sebenarnya.
"Kamu juga ingin para penerbang tempur ini dapat meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan escape dan eject," ujarnya lagi.