Nusa Dua (Antara) - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menegaskan komitmen Indonesia mendukung Agenda Keamanan Kesehatan Global atau "Global Health Security Agenda" (GHSA) 2024.
"GHSA menginginkan dunia menjadi lebih aman dari ancaman berbagai penyakit berbahaya dan menular," kata Menko PMK Puan Maharani saat memberikan sambutan pada pembukaan Pertemuan Tingkat Menteri Ke-5 GHSA di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa.
Dalam siaran pers yang diterima Antara itu juga disebutkan bahwa pertemuan GHSA kali ini diikuti oleh perwakilan 49 negara dari jumlah total 65 Anggota GHSA, termasuk organisasi internasional, serta organisasi non-pemerintah.
Pertemuan Tingkat Menteri yang tergabung dalam GHSA Ke-5 itu memiliki agenda yang strategis untuk meningkatkan komitmen, memperkuat kemitraan multi-sektor dan multi-pihak serta mengidentifikasi pekerjaan rumah dalam mencapai visi, tujuan, dan target Kerangka Kerja GHSA 2024.
GHSA merupakan inisiatif negara-negara dalam mempercepat implementasi "International Health Regulation" 2005 untuk mengatasi peningkatan ancaman penyakit menular baru (Emerging Infectious Diseases) seperti Ebola, MERS-CoV, SARS, Flu Burung, Bakteri Kebal Biotik (MRSA), dan lain sebagainya.
Sementara itu, bagi Indonesia, menurut Menko PMK, pemerintah selalu memberikan perhatian khusus pada masalah kesehatan yang merupakan program prioritas dalam pembangunan nasional.
Indonesia, tambahnya selalu berupaya memperkuat sistem kesehatan dengan menyediakan layanan kesehatan yang berkeadilan, berkualitas dan terjangkau bagi seluruh masyarakat, termasuk mereka yang rentan dan termarjinalkan serta yang menetap di wilayah terpencil.
"Indonesia memandang pembangunan kesehatan sebagai pilar esensial dalam mengembangkan ketahanan nasional," kata Menko PMK.
Terkait dengan ketahanan nasional, menurut Menko PMK, perlu saling keterkaitan yang tak terpisahkan antara unsur-unsur sosio-ekonomi, pendidikan, lingkungan, hak-hak asasi, dan politik.
Oleh karena itu, pendekatan multi-stakeholder untuk memastikan kerja sama antarnegara, pemerintah, sektor swasta, kelompok masyarakat Madani, serta masyarakat umum sangat penting.
"Merupakan tanggung jawab bersama kita semua untuk memperkuat kapasitas dan ketahanan nasional, jika kita ingin mencapai ketahanan Kesehatan global. Mari jadikan pertemuan ini untuk menyelaraskan kerja sama untuk menjawab tantangan di masa depan dan Indonesia berkomitmen untuk kerja bersama mencapai agenda GHSA 2024," kata Menko PMK.
Turut hadir 12 menteri kesehatan serta pertanian anggota GHSA termasuk Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek; Sekretaris Jenderal Menteri Kesehatan Italy Giuseppe Ruocco, Perwakilan dari WHO, FAO dan organisasi internasional lainnya. (ed)