Badung (Antaranews Bali) - Sebanyak 75 orang penyelamat wisata tirta di wilayah Kabupaten Badung, Bali, mengikuti kegiatan pelatihan penyelamatan tirta yang digelar Dinas Pariwisata setempat di Pantai Kuta, Badung, Bali.
"Pantai dan laut di wilayah Badung memiliki pesona dengan berbagai atraksi wisatanya seperti, selancar, wahana olahraga air, berenang dan berbagai atraksi wisata air lainnya. Oleh karena itu keamanan dan kenyamanan wisata tirta merupakan hal yang sangat penting," ujar Kabid Sumber Daya Pariwisata Badung, I Nyoman Suardana, di Badung, Sabtu.
Nyoman Suardana mengatakan, sektor pariwisata merupakan sektor unggulan penggerak perekonomian masyarakat Badung. Untuk itu keamanan dan kenyaman menjadi syarat mutlak bagi suksesnya penyelenggaraan kepariwisataan.
"Pemkab Badung juga sudah berkomitmen bahwa keamanan dan kenyaman harus menjadi prioritas dan mendapat perhatian khusus di setiap kawasan akomodasi, objek wisata, daya tarik wisata, termasuk pada daya tarik wisata tirta," katanya.
Khusus untuk wisata bahari, Nyoman Suardana menjelaskan bahwa kegiatan itu memiliki cukup banyak resiko yang harus dikelola salah satunya dengan kegiatan pelatihan itu yang dapat mengoptimalkan keamanan dan kenyamanan wisatawan di pantai, sehingga ada jaminan layanan keselamatan yang memadai bagi wisatawan.
"Kami akan terus meningkatkan kemampuan para petugas penyelamat wisata tirta dengan memberikan pelatihan-pelatihan. Pemerintah juga berupaya meningkatkan sarana dan prasarana sehingga petugas ini benar-benar bisa menjaga wisatawan saat menikmati keindahan pantai dan laut di Badung," katanya.
Sementara itu, ketua panitia pelatihan, IAG Dewi Chrinadi menjelaskan, kegiatan pelatihan yang diikuti oleh para anggota Badan Penyelamat Wisata Tirta atau Balawisata tersebut merupakan salah satu upaya Pemerintah Badung untuk meningkatkan layanan keselamatan bagi pwisatawan di objek wisata khususnya di pantai dan laut.
"Untuk pelatihan ini akan digelar selama sepuluh hari yang dibagi menjadi tiga tingkat yaitu, kelas pertama tingkat dasar (resuscitation), kedua tingkat lanjutan (live saving) dan ketiga tingkat madya (bronze)," ujarnya. (ed)