Singaraja, Bali (Antaranews Bali) - Ratusan peserta dari enam negara mengikuti "International Conference on English Across Cultures (ICEAC)" atau Konferensi Internasional pada Bidang Bahasa Inggris dan Budaya yang diadakan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali, 19-20 Oktober 2018.
"Konferensi yang dilaksanakan di Fakultas Bahasa dan Seni Undiksha adalah yang ke-4 dan bertujuan membangun sebuah jaringan dan kolaborasi di dunia akademik dari berbagai lintas disiplin," kata Ketua Panitia, Made Hery Santosa, Ph.D, di Singaraja, Buleleng, Bali, Jumat.
Sehari sebelum konferensi dimulai, telah dilaksanakan pra-konferensi tentang penerbitan manuskrip di jurnal internasional terindeks dari salah satu pembicara utama Prof. Jayakaran Mukundan dari Universiti Putra Malaysia.
Konferensi memfokuskan pada pentingnya publikasi riset di jurnal internasional untuk sosialisasi hasil hasil penelitian ke dunia luar dan membuka peluang kerja sama, kolaborasi di skala internasional.
"Keberagaman strategi, model pembelajaran, metode di bidang pembelajaran Bahasa Inggris, linguistik dan kesusastraan akan dibawa dalam panel-panel diskusi. Salah satu pembicara kunci dalam konferensi ini adalah Prof. Jayakaran Mukundan yang membawakan materi tentang pembelajaran yang baik akan menghasilkan riset yang baik," katanya.
Selain Prof. Jayakaran juga hadir Dr. Gumawang Jati, seorang pakar pembelajaran Bahasa Inggris dari Institut Teknologi Bandung, Claire Bradin Siskin, seorang pakar Bahasa Inggris dari Amerika, Dang Tan Tin PhD. Dari Vietnam dan David Bradbury dari lembaga IALF Bali.
Dalam konferensi dengan peserta dari enam negara itu, jumlah presenter dan peserta adalah 135 orang, yaitu Indonesia, Malaysia, Vietnam, Inggris, USA, dan Australia. Dari Indonesia, presenter dan peserta berasal dari Malang, Yogyakarta, Jember, Jakarta, Surabaya, Denpasar, Singaraja, Surakarta, Bandung, Jambi, Padang, Samarinda, Karawang, Gorontalo, Semarang.
Hery Santosa mengatakan penyelenggaraan ICEAC ini akan berdampak banyak. Dalam jangka pendek diharapkan akan semakin beragamnya informasi dan pola-pola pembelajaran inovatif dan efektif dalam bidang bahasa Inggris, kesusastraan, linguistik, penerjemahan, dan seni di Undiksha.
"Dalam jangka panjang diharapkan agar budaya akademik yang mengikuti perkembangan bisa selalu menjadi landasan utama lembaga dalam usahanya menjadi lembaga yang unggul dan berkarakter di masa depan di tingkatlokal, nasional, regional, dan internasional," katanya. (ed)