Gianyar, Bali (Antaranews Bali) - Sekitar 200 delegasi IMF-WBG 2018 yang menghadiri pertemuan tahun di Nusa Dua, Bali, sempat menyaksikan Indonesia di Taman Nusa, Gianyar, Sabtu yang merupakan destinasi wisata miniatur Indonesia.
“Kami mempersiapkan untuk kunjungan ini yang merupakan momentum langka, selain memperkenalkan seni budaya Indonesia dan keindahan alam pulau Bali sekaligus promosi Taman Nusa sebagai taman wisata budaya Indonesia,” kata I Nyoman Murjana, General Manager Taman Nusa, di Gianyar, Sabtu, ketika menyambut delegasi The International Monetary Fund (IMF) dan World Bank Group.
Delegasi dan pendamping disajikan Parade Budaya Nusantara yang melibatkan lebih dari ratusan seniman Taman Nusa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia Taman Nusa akan menyiapkan penyambutan khusus bagi delegasi dengan pagar ayu dan pagar bagus Nusantara serta tari pendet yang merupakan salah satu tarian selamat datang yang paling tua di Pulau Bali untuk menyambut tamu tamu penting.
Sayangnya, ratusan delegasi IMF-WBG itu hanya menyaksikan parade nusantara, tarian sambutan dari berbagai daerah di Indonesia itu hanya di pintu gerbang taman nusa, mereka tidak bisa menyaksikan seluruh isi taman nusa yang menyajikan berbagai rumah adat Indonesia dan miniature Borobudur.
“Waktu mereka sangat ketat, sehingga para delegasi tidak bisa menyaksikan miniatur Indonesia di Taman Nusa. Mereka harus segera ke desa Penglipuran, di Bangli. Jadi mereka hanya menikmati parade nusantara,” tambah Nyoman Murjana.
Ketika ditanya, apakah para delegasi IMF-WB itu membeli tiket sendiri atau dibayarkan panitia, “Semua delegasi membayar paket wisata ke panitia atau Asita, kemudian Asita membagi-bagi mereka ke dalam berbagai group dan destinasi wisata di Bali. Mereka bayar sendiri,” tegasnya.
Taman Nusa merupakan satu-satunya destinasi wisata di Gianyar yang milik dan dikelola oleh swasta, destinasi wisata lainnya yang dikunjungi delegasi wisata IMF-WBG adalah milik Pemkab Gianyar. “Ini juga merupakan kebanggan kami,” tambah dia.
Destinasi wisata yang menampilkan miniatur Indonesia setiap hari dikunjungi sekitar 400 turis atau sekitar 12.000 turis per bulan. Sekitar 60 persen merupakan wisatawan nusantara, sedangkan 40 persen wisatawan mancanegara. “Wisatawan mancanegara terus mengalami pertumbuhan,” ujar GM Nyoman Murjana.