“Taman Nusa merupakan miniatur Indonesia yang menyajikan hampir semua rumah adat dari seluruh Indonesia, dan setelah replika Candi Borobudur, kini ada wahana baru yakni rumah adat Desa Penglipuran, Kabupaten Bangli,” kata Nyoman Murjana, General Manager Taman Nusa di Gianyar, Bali, Kamis.
Desa Penglipuran merupakan salah satu destinasi favorit di Kabupaten Bangli, karena desa itu terkenal bersih dan memiliki rumah adat yang terjaga sejak ratusan tahun lalu.
Menurut dia, rumah gaya Penglipuran itu merupakan rumah Bali terdiri atas sekumpulan bangunan yang memiliki fungsi yang berbeda-beda dengan sepasang patung di depan terlihat ramah menyambut tamu yang datang.
Bahan utama rumah adalah bambu, tanaman yang berlimpah jumlahnya di sekitar Bali. Atap serta dindingnya terbuat dari bambu dan dinding terbentuk dari anyaman bambu yang disebut bedeg.
Pulau Dewata memiliki rumah tradisional yang secara utuh dibangun dengan aturan Asta Kosala Kosali.
Proses pembangunan rumah diawali dengan nyikut karang atau pengukuran tapak, peletakan batu pertama, semua diawali dan diakhiri dengan beberapa ritual, sehingga bangunan itu punya taksu dan muncul aura positif.
Secara umum memiliki ciri sudut utara-timur adalah area yang digunakan sebagai tempat suci.
Sedangkan sudut barat-selatan merupakan sudut yang lebih rendah dalam tata ruang rumah, merupakan arah masuk ke hunian atau untuk bangunan lain seperti kamar mandi dan lain-lain.
Bangunan-bangunan dalam arsitektur rumah adat tersebut terdiri atas bale daja (bagian utara) untuk ruang tidur dan menerima tamu penting, bale dauh (bagian barat) untuk ruang tidur dan menerima tamu dari kalangan biasa, bale dangin (bagian timur) untuk upacara, dapur untuk memasak, jineng untuk lumbung padi, dan tempat suci untuk pemujaan.
Ada tiga aspek yang harus diterapkan di dalam pembangunan rumah adat ini yakni aspek pawongan (manusia / penghuni rumah), pelemahan (lokasi /lingkungan), dan yang terakhir parahyangan.
Kunjungan wisatawan ke Taman Nusa rata-rata 12.000 orang per bulan. Komposisi wisatawan yang datang ke Taman Nusa, 60 persen merupakan wisatawan Nusantara dan 40 persen wisatawan mancanegara.