Denpasar (Antaranews Bali) - Pemerintah Provinsi Bali menawarkan tiga opsi rancangan pawai budaya yang akan ditampilkan dalam rangkaian pertemuan IMF-World Bank pada pertengahan Oktober 2018.
"Ketiga opsi pawai sudah kami sampaikan ke Sekretariat Panitia Nasional (Sespanas) IMF, tetapi sampai sekarang belum ditentukan opsi yang mana akan dipilih," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha, di Denpasar, Rabu.
Hal itu, katanya, karena mereka juga harus berkoordinasi dengan panitia internasional IMF guna menyesuaikan dengan agenda yang sudah terencana pula.
Pawai budaya Bali dalam rangkaian Pertemuan IMF tersebut, lanjut dia, merupakan permintaan khusus dari Presiden Joko Widodo yang disampaikan kepada Gubernur Bali Made Mangku Pastika karena Presiden sangat kagum dengan pawai Pesta Kesenian Bali.
"Untuk waktu pawai budaya kemungkinan pada 12 Oktober 2018, mulai pukul 15.00-17.00 Wita, bertempat di jalan utama areal ITDC Nusa Dua, Kabupaten Badung," ucapnya.
Dewa Beratha mengemukakan ketiga opsi yang disiapkan yakni yang pertama akan menampilkan sepenuhnya mengenai seni budaya Bali yakni prosesi ritual kehidupan dari bayi baru lahir hingga seseorang meninggal dunia.
Opsi kedua, pawai seni budaya Nusantara yang juga menampilkan kesenian sejumlah daerah di Nusantara seperti Aceh, Jakarta, Jawa Barat, Papua dan sebagainya, namun tetap didominasi penampilan seni budaya Bali.
Opsi ketiga, selain menampilkan seni budaya Bali, sekaligus juga melibatkan pawai budaya dari sejumlah perwakilan Negara Sahabat di Bali.
Khusus mengenai pawai yang sepenuhnya menyajikan garapan seni budaya Bali akan mengangkat tema "The Life and Economy Bali".
"Jadi tidak saja divisualisasikan ritual dari kelahiran hingga kematian, sekaligus diisi dengan ritual persembahan terhadap "Dewi Sri Sedana" sebagai Dewi Kemakmuran," ucapnya.
Garapan ini juga diisi dengan atraksi ogoh-ogoh (boneka raksasa) berbentuk Dewi Sri Sedana diiringi tari Rejang dan Baris Gede serta dimeriahkan dengan berbagai perangkat upacara dan gamelan.
Untuk ritual kematian misalnya, lanjut dia, akan ditampilkan prosesi upacara Ngaben tradisi di Puri Mengwi. Tentu saja untuk prosesi ini akan dilengkapi dengan Bade, Lembu, dan gamelan baleganjur sehingga pawai menjadi begitu meriah. (WDY)