Dalam operasi yang dipimpin Kepala BNN Kabupaten Badung, AKBP Ni Ketut Masmini di Terminal Mengwi, Senin, pihaknya mengerahkan 35 orang anggota tim gabungan dari BNN Provinsi Bali, BNN Kabupaten Badung, Polres setempat, Polsek, Koramil, Dinas Perhubungan maupun petugas Terminal Mengwi, dilibatkan untuk melakukan pemeriksaan urine secara acak (random) terhadap sopir bus AKAP maupun penumpang bus.
"Kegiatan ini bertujuan untuk mendeteksi dini terhadap adanya penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh awak bus, baik itu sopir bus maupun kondektur," katanya.
Hal ini dilakukan, agar sopir yang mengantar pemudik sampai ke tempat tujuan agar terbebas dari penggunaan narkoba dan dapat mengantar pemudik hingga tempat tujuan dengan selamat.
Ia mengatakan, pemeriksaan tes urine ini juga dilakukan terhadap pemudik atau penumpang yang memiliki gelagat mencurigakan atau terindikasi sebagai penyalahgunaan narkoba juga akan dilakukan pemeriksaan serupa.
"Kalau ada sopir bus yang kedapatan menggunakan narkoba, jelas akan diberikan sanksi tegas sesuai amanat Undang-Undang. Apabila ditemukan sopir bus yang menyalahgunakan narkoba dan tidak melaporkan kepada BNN, maka akan diberikan sanksi pidana," ujarnya.
Namun, apabila mereka sudah melapor kepada BNN Provinsi Bali jadi tidak dikenakan sanksi, namun jika ditemukan ada indikasi penyalahgunaan narkoba. Maka, sopir bus itu akan kami assesment atau rehabiliasi dahulu.
"Rencananya kegiatan tes urine ini akan dilakukan hingga adanya kendaraan yang masuk ke Terminal Mengwi ini," katanya.
Ia menegaskan, tujuan utama kegiatan pemeriksaan urine ini agar jangan sampai para awak bus ini membahayakan para penumpang yang di antarnya akibat menyalahgunakan narkoba.
"Saya berharap dengan dengan kegiatan ini dapat memberikan deteran efek kepada sopir bus agar tidak menyalahgunakan narkoba, termasuk penumpangnya," ujarnya.
Dengan adanya kegiatan ini, ditambahnya diyakini dapat menekan kasus penyalahgunaan nakoba di Kabupaten Badung khusunya dan di Pulau Bali umumnya. "Jadi poin penting dari kegiatan ini adalah kami ingin menyelamatkan masyarakat dari bahaya sopir bus yang menggunakan narkoba," katanya. (WDY)